USAHA
DAN PESAWAT SEDERHANA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
Pernahkah kamu melihat orang yang mengangkut kelapa sawit atau
barang-barang yang berat dengan menggunakan
gerobak dorong? Tahukah
kamu, ternyata dengan
menggunakan gerobak dorong, memindahkan barang yang berat lebih mudah daripada
mengangkat dengan tangan. Mengapa
demikian? Agar memahaminya, ayo kita pelajari materi
tentang usaha dan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh
semangat!
Tuhan telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling
sempurna. Tuhan menganugerahkan manusia akal pikiran untuk merenungi segala
makhluk yang telah diciptakan Tuhan. Melalui akal pikiran tersebut manusia
dapat menemukan berbagai alat, misalnya gunting yang dapat digunakan untuk
memotong kertas, membuka sebuah bingkisan atau membuka bungkus makanan, katrol
yang biasa digunakan untuk mengambil air
dari sumur, sekrup untuk menyatukan beberapa kayu sehingga kita dapat membuat
meja, pinset untuk mengambil beberapa objek saat kamu melakukan praktikum, roda
untuk mempermudah dalam memindahkan barang, dan lain sebagainya. Tanpa
menggunakan beberapa alat tersebut tentu kamu akan kesulitan melakukan beberapa
aktivitas yang telah disebutkan. Oleh karena itu, kamu wajib bersyukur atas anugerah akal pikiran yang diberikan Tuhan kepadamu. Kemudian
bagaimana alat-alat tersebut dapat mempermudah kamu dalam melakukan berbagai aktivitas? Agar mengetahuinya, ayo kita pelajari
materi ini dengan antusias!
A. Usaha
Pernahkah kamu berusaha mendorong tembok? Apakah tembok tersebut
bergerak? Meskipun kamu merasa lelah dan berkeringat, namun saat kamu mendorong
tembok tersebut, dikatakan bahwa kamu tidak melakukan usaha sama sekali atau
usahanya bernilai nol. Mengapa demikian?
Semakin besar gaya yang digunakan untuk memindahkan benda,
semakin besar pula usaha yang dilakukan. Semakin
besar perpindahan benda,
semakin besar pula usaha yang dilakukan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa besarnya usaha (W)
ditentukan oleh besar gaya yang diberikan pada benda (F) dan besar perpindahannya (Δs).
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
W = F ∙ Δs
dengan:
W = usaha (joule)
F = gaya (newton)
Δs = perpindahan
(meter)
Apakah kamu sudah mulai mengetahui tentang konsep dan penerapan
rumus usaha? Agar kamu lebih memahami konsep dan penerapan rumus usaha, ayo
pahami pertanyaan berikut!
Lani mendorong rak dengan gaya sebesar 100 N sehingga rak
tersebut berpindah sejauh 10 m, sedangkan Siti mendorong rak lainnya yang
sama massa dan ukurannya dengan gaya sebesar 400 N sehingga rak tersebut berpindah
sejauh 40 m. Berapakah besar usaha yang dilakukan oleh Lani dan Siti?
Diketahui:
FLani = 100 N ΔsLani = 10 m
FSiti = 400 N ΔsSiti = 40 m
Ditanya: WLani dan WSiti
Jawab:
W = F ∙ Δs
WLani = 100 N ∙ 10 m = 1.000 J
WSiti = 400 N ∙ 40 m = 16.000 J
Jadi, besar usaha
yang dilakukan oleh gaya dorong
Lani adalah 1.000 J dan
besar usaha yang
dilakukan oleh gaya
dorong Siti adalah 16.000 J.
Berdasarkan contoh di atas, bagaimana dengan laju energi yang dikeluarkan oleh Lani dan Siti, siapakah di antara Lani dan Siti yang mengeluarkan energi paling banyak untuk memindahkan rak? Laju energi atau daya (P) adalah besar energi yang dipergunakan dalam setiap detik, sehingga dapat ditentukan dengan cara membagi besar usaha (W) dengan selang waktunya (t), atau secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Agar kamu dapat lebih memahami tentang energi yang diperlukan
oleh Lani dan Siti untuk memindahkan rak, ayo simak contoh soal berikut!
Lani
memindahkan rak dengan usaha sebesar 1.000 J dalam waktu 10 sekon, sedangkan
Siti memindahkan rak tersebut dengan usaha sebesar 16.000 J dalam waktu 40
sekon. Berapakah daya yang dikeluarkan Lani dan Siti untuk memindahkan rak?
Diketahui:
WLani = 1.000 J tLani = 10
s
WSiti = 16.000 J tSiti = 40 s
Ditanya :
PLani dan PSiti
Jadi, daya yang dikeluarkan Lani adalah sebesar 100 watt dan Siti adalah sebesar 400 watt.
B. Pesawat Sederhana
Pada saat kita melakukan aktivitas, kita selalu berupaya
agar dapat melakukan usaha
dengan mudah. Oleh karena itu, kita menggunakan alat bantu (pesawat sederhana) untuk membantu melakukan aktivitas. Agar kamu dapat memahami pentingnya pesawat sederhana
bagi kehidupan sehari-hari, ayo diskusikan beberapa aktivitas berikut.
Berdasarkan hasil diskusi
yang telah kamu
lakukan, dapat diketahui bahwa manfaat dari pesawat
sederhana adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia. Berikut ini akan dibahas
beberapa jenis pesawat sederhana yang ada di sekitarmu. Selain itu, akan
dijelaskan pula keuntungan mekanis dari penggunaan pesawat sederhana.
1.
Jenis-jenis Pesawat
Sederhana
a.
Katrol
Tahukah kamu bagaimana seseorang dapat mengambil air dari sumur
yang dalam dengan menggunakan timba (Gambar 2.1). Ini karena orang tersebut
memanfaatkan katrol tetap yang berfungsi untuk mengubah arah gaya. Jika tali
yang terhubung pada katrol ditarik ke bawah, maka secara otomatis timba yang
berisi air akan terkerek ke atas.
Keuntungan mekanis katrol
tetap sama dengan 1. Karena pada katrol tetap tunggal, gaya kuasa yang
digunakan untuk menarik beban sama dengan gaya
beban.
Sumber : Dok. Kemdikbud Gambar 2.1 Katrol Tetap Tunggal |
Berbeda dengan katrol tetap, kedudukan katrol bebas berubah dan
tidak dipasang di tempat tertentu. Perhatikan Gambar 2.2!
Sumber : Dok. Kemdikbud Gambar 2.2 Beberapa Jenis Katrol |
Katrol bebas berfungsi untuk melipatkan gaya, sehingga gaya pada kuasa yang diberikan untuk mengangkat benda menjadi lebih kecil daripada gaya beban. Katrol jenis ini biasanya ditemukan di pelabuhan yang digunakan untuk mengangkat peti kemas. Keuntungan mekanis dari katrol bebas lebih besar dari 1. Pada kenyataannya nilai keuntungan mekanis dari katrol bebas tunggal adalah 2. Hal ini berarti bahwa gaya kuasa 1 N akan mengangkat beban 2 N.
Sumber : Dok. Kemdikbud Gambar 2.3 Katrol Majemuk |
Agar gaya kuasa yang diberikan pada benda semakin kecil, maka diperlukan katrol majemuk. Katrol majemuk merupakan gabungan dari katrol tetap dan katrol bebas yang dirangkai menjadi satu sistem yang terpadu. Katrol majemuk biasa digunakan dalam bidang industri untuk mengangkat benda-benda yang berat. Keuntungan mekanis dari katrol majemuk sama dengan jumlah tali yang menyokong berat beban. Misalnya seperti pada Gambar 2.3, gaya kuasa pada katrol majemuk tersebut adalah 4, karena jumlah tali yang mengangkat beban ada 4 (tali kuasa tidak diperhitungkan). Tahukah kamu, kerugian apakah yang terjadi pada penggunaan katrol majemuk? Coba diskusikan dengan teman-temanmu!
Keuntungan mekanis (KM) adalah bilangan yang menunjukkan berapa kali pesawat sederhana menggandakan gaya. Dapatkah kamu menghitungnya? Caranya dengan menghitung besar perbandingan gaya beban dengan gaya kuasa yang diberikan pada benda. Berikut adalah persamaan matematisnya:
Tidak semua pesawat sederhana dapat menggandakan gaya. Contohnya adalah katrol tetap tunggal. Katrol ini hanya berfungsi untuk mengubah arah gaya. Oleh karena itu, pada katrol tetap tunggal hanya memiliki keuntungan mekanis sebesar 1. Hal ini disebabkan besarnya gaya kuasa sama dengan gaya beban.
b.
Roda Berporos
Kamu tentunya sudah tidak asing lagi dengan sepeda, bahkan
sebagian besar di antara kamu pasti pernah menggunakannya. Roda gigi (gear) dan ban pada sepeda adalah salah
satu contoh pesawat sederhana yang tergolong roda berporos. Roda gigi berfungsi
sebagai pusat pengatur gerak roda sepeda yang terhubung langsung dengan roda sepeda,
sedangkan roda sepeda menerapkan prinsip roda berporos untuk mempercepat gaya
saat melakukan perjalanan. Gambar 2.4
menunjukkan roda gigi pada sepeda motor sebagai contoh roda berporos. Selain
roda sepeda, contoh penerapan pesawat sederhana jenis roda berporos adalah pada
kursi roda, mobil, dan sepatu roda.
Sumber : Billetboard.com
Gambar 2.4 Contoh Roda Berporos : Roda Bergigi pad Sepeda Motor
c.
Bidang Miring
Bidang miring merupakan bidang
datar yang diletakkan miring atau membentuk sudut tertentu sehingga dapat
memperkecil gaya kuasa. Contoh penerapan bidang miring adalah tangga, sekrup,
dan pisau.
Sumber : Dok. Kemdikbud Gambar 2.5 Contoh Bidang Miring : Sekrup |
Perhatikan Gambar 2.6! Keuntungan mekanis bidang miring dapat dihitung
sebagai berikut.
Karena segitiga yang besar sebangun dengan segitga yang kecil, maka
Sehingga
dengan:
KM = keuntungan
mekanis
FB = gaya beban
FK = gaya kuasa
l = panjang bidang miring
h = tinggi bidang miring
d. Pengungkit
Pengungkit merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang
paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh alat- alat yang
merupakan pengungkit antara lain gunting, linggis, jungkat- jungkit, pembuka
botol, pemecah biji kenari, sekop, koper, pinset, dan sebagainya. Tabel 2.3
menunjukkan berbagai jenis pengungkit yang dikelompokkan berdasarkan variasi
letak titik tumpu, lengan kuasa, dan lengan beban.
Sumber : Dok. Kemdikbud Gambar 2.3 Posisi Lengan kuasa dan Lengan Beban |
Pengungkit dapat memudahkan usaha dengan cara menggandakan gaya
kuasa dan mengubah arah gaya. Agar kita dapat mengetahui besar gaya yang
dilipatgandakan oleh pengungkit maka kita harus menghitung keuntungan
mekanisnya. Cara menghitung keuntungan mekanisnya adalah dengan membagi panjang
lengan kuasa dengan panjang lengan beban. Panjang lengan kuasa adalah jarak dari tumpuan sampai titik bekerjanya gaya kuasa. Panjang
lengan beban adalah jarak dari tumpuan sampai dengan titik bekerjanya
gaya beban. Agar kamu mudah memahaminya, perhatikan Gambar 2.8!
Karena syarat kesetimbangan tuas adalah FB × LB = FK × LK
dengan
:
KM = keuntungan
mekanis
FB =
gaya beban
FK =
gaya kuasa
LK =
lengan kuasa
LB = lengan beban
2. Prinsip
Kerja Pesawat Sederhana pada Sistem Gerak Manusia
Selain pada peralatan yang biasa kamu gunakan pada kehidupan
sehari-hari tersebut, prinsip pesawat sederhana juga ada yang berlaku pada
struktur otot dan rangka manusia. Pada saat mengangkat barbel telapak tangan
yang menggenggam barbel
berperan sebagai gaya beban,
titik tumpu berada pada siku (sendi di antara lengan atas dan lengan bawah),
dan kuasanya adalah lengan bawah. Titik tumpu berada di antara lengan beban dan
kuasa, oleh karena itu lengan disebut sebagai pesawat sederhana pengungkit
jenis ketiga.
Sumber : Dok. Kemdikbud Gambar 2.10 a. Seseorang Mengangkat Barbel, b. Posisi Lengan Kuasa, Lengan Beban dan Penumpu pada Tangan Saat Mengangkat Barbel |
Dengan menggunakan
prinsip kerja pesawat
sederhana, coba kamu tuliskan
penjelasan untuk contoh kasus 1 dan kasus
2 penerapan prinsip pesawat sederhana pada struktur otot dan rangka
manusia saat melakukan suatu aktivitas.
Selain
pada kegiatan mengangkat barbel, jinjit, berdiri, dan menunduk, prinsip
pengungkit juga dapat digunakan untuk menganalisis pola gerak tubuh pada saat
bermain bulutangkis seperti pada Gambar 2.12!
0 Comments:
Posting Komentar