Sistem
Gerak Pada
Manusia
A. Rangka
Coba amati teman yang sedang
duduk di sebelah kamu! Mengapa tubuh teman kamu itu dapat duduk dengan tegak?
Apa yang membuat tubuhnya seperti itu? Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut,
perhatikan Gambar 1.20!
Apabila kamu memerhatikan Gambar
1.20, seandainya kain tenda diibaratkan sebagai otot sedangkan tiang tenda
diibaratkan sebagai rangka, dapatkah kamu menyebutkan fungsi dari rangka?
Perhatikan Gambar 1.21
Setelah mencermati Gambar 1.21,
kamu dapat mengetahui bahwa pada tubuh manusia terdapat banyak sekali jenis
tulang. Misalnya, pada anggota tubuh bagian tangan
terdapat 6 jenis
tulang, yaitu tulang lengan atas (humerus), tulang pengumpil (radius), tulang
hasta (ulna), tulang pangkal telapak tangan (karpal), tulang ruas jari (falang), dan tulang telapak tangan (metakarpal). Apabila dihitung, jumlah
seluruh tulang tubuh manusia dewasa terdiri dari 206 tulang. Secara umum, ada
empat fungsi utama tulang bagi tubuh, yaitu sebagai berikut
1.
Memberikan bentuk pada tubuh dan menopang tubuh kita.
2.
Melindungi organ dalam, misalnya tulang rusuk
melindungi jantung dan paru-paru, tulang tengkorak melindungi otak.
3.
Tempat menempelnya otot yang merupakan alat gerak
aktif sehingga dapat menggerakkan tulang.
4.
Pada jenis tulang tertentu, seperti tulang paha (femur) tulang juga berfungsi
sebagai tempat pembentukan sel darah. Sel darah
dibentuk di bagian sumsum tulang, yaitu jaringan lunak yang terdapat di bagian
tengah tulang.
1)
Struktur Tulang
Pernahkah kamu melihat tulang
paha ayam? Apakah bentuk tulang tersebut seperti pada Gambar 1.22? Apabila kita perhatikan, ternyata
struktur tulang tidak halus, melainkan terdapat
benjolan pada bagian ujungnya, berbentuk bulat serta terdapat titik-titik kasar pada bagian ujung,
terdapat lekukan, tonjolan, dan lubang. Masing-masing bagian ini mempunyai
fungsi yang berbeda-beda. Lekukan
dan tonjolan berfungsi sebagai tempat menempelnya otot. Lubang berfungsi
sebagai tempat keluar
masuknya pembuluh darah dan saraf.
Permukaan tulang ditutupi oleh membran
yang menempel dengan kuat, membran itu disebut periosteum. Pada periosteum
terdapat pembuluh-pembuluh darah kecil yang berfungsi membawa zat- zat makanan
ke dalam tulang. Membran ini juga penting dalam pertumbuhan dan perbaikan
tulang. Pada bagian bawah periosteum terdapat tulang kompak
atau disebut juga tulang keras, yaitu suatu lapisan
tulang yang keras dan kuat. Tulang kompak mengandung sel-sel tulang, pembuluh-
pembuluh darah, zat kapur dan fosfor, serta serabut elastis. Kerasnya tulang
disebabkan karena tulang mengandung zat kapur dan fosfor. Sedangkan
serabut-serabut elastis mempertahankan tulang agar tetap kuat, tidak mudah
rapuh atau patah.
Tulang spons dalam tulang pipa
atau tulang panjang terdapat di daerah ujung tulang. Tulang spons kurang kompak
dan mempunyai banyak ruang-ruang kecil terbuka yang membuat tulang menjadi
ringan. Tulang panjang mempunyai lubang atau saluran yang besar.
Saluran-saluran itu terdapat di tengah tulang panjang dan diisi oleh jaringan
berlemak yang disebut sumsum. Sumsum merah tulang berada di daerah tulang
panjang bagian ujung di antara tulang spons, sedangkan sumsum kuning berada di
tulang panjang bagian tengah dan sebagian besar berisi lemak. Pada orang sehat,
sumsum tulang
merah menghasilkan sel-sel darah merah dengan
kecepatan sampai tiga juta sel per sekon. Sel-sel darah putih juga dihasilkan
di dalam sumsum tulang, tetapi lebih sedikit jumlahnya.
Ujung tulang panjang ditutup
dengan suatu lapisan jaringan tebal, lunak
dan lentur, yang disebut dengan
tulang rawan (kartilago). Tulang rawan tersusun atas sel-sel yang
dikelilingi oleh matriks protein yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Selain
di ujung-ujung tulang panjang, tulang rawan juga dapat ditemukan di ujung-ujung
tulang rusuk, dinding saluran pernapasan, hidung, dan telinga.
2)
Macam-Macam Tulang pada
Sistem Rangka
Tahukah kamu bentuk tulang yang
ada pada tangan, tulang jari dan tulang pipi? Coba sekarang rabalah tulang
lengan bawah, tulang jari-jari tangan, dan tulang pipi. Kamu akan merasakan
bahwa bentuk dan ukuran tulang-tulang tersebut tidak sama. Bentuk tulang
manusia dibedakan menjadi empat, yaitu: (1) tulang panjang, misalnya tulang
lengan (humerus), (2) tulang pipih,
misalnya tulang dada (sternum), (3) tulang pendek, misalnya
tulang ruas jari (falang), dan (4)
tulang tidak beraturan, misalnya tulang punggung (vertebra). Agar kamu memahaminya, coba perhatikan Gambar 1.23!
![](file:///C:/Users/afian/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png)
![](file:///C:/Users/afian/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png)
3) Perkembangan Tulang
Tulang yang ada di tubuh kita
merupakan suatu benda yang keras, meskipun demikian tulang bukan suatu benda
yang memiliki ukuran tetap. Beberapa bulan sebelum kamu dilahirkan, tulang
kamu tersusun dari kartilago
(tulang rawan). Secara bertahap, tulang rawan akan berkembang menjadi
tulang keras. Akan
tetapi, pada perkembangannya tidak semua tulang rawan pada
tubuh manusia menjadi tulang keras. Untuk membuktikannya, coba pegang daun
telinga kamu kemudian lipatlah perlahan-lahan. Dapatkah kamu melipat daun telingamu?
Pernahkah kamu berpikir mengapa
tulang pada daun telinga dapat dilipat? Tulang pada daun telinga dapat dilipat
karena tulang yang terdapat pada daun telinga adalah tulang rawan. Dapatkah
kamu menyebutkan contoh tulang rawan lainnya? Tulang hidung ataupun tulang
rawan penyusun persendian adalah contoh tulang rawan. Tulang-tulang tersebut
akan tetap menjadi tulang rawan sampai manusia menjadi tua. Pada saat janin
(calon bayi yang masih ada di dalam kandungan), hampir
semua tulang yang terdapat pada tubuhnya
merupakan tulang rawan. Seiring dengan perkembangan janin dan setelah
kelahiran, tulang rawan tersebut berkembang menjadi tulang keras. Proses
pengubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut dengan penulangan atau osifikasi. Agar kamu dapat
memahami proses osifikasi
dengan baik, perhatikanlah Gambar 1.24!
Bagaimanakah proses osifikasi berlangsung? Proses osifikasi berawal dari
tulang rawan. Tulang rawan bentuknya mirip dengan tulang dewasa. Selain itu,
tulang rawan memiliki rongga yang terisi oleh osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Selanjutnya, osteoblas akan membentuk
osteosit (sel-sel tulang). Proses
osifikasi dimulai dari bagian tengah tulang rawan dan
kemudian meluas ke seluruh arah sesuai dengan pertumbuhan tulang rawan. Di
antara jaringan tulang yang terbentuk terdapat pembuluh darah. Pembuluh darah
ini akan membawa mineral seperti kalsium sehingga tulang yang terbentuk menjadi keras. Selain mengalami osifikasi, tulang
juga mengalami fusi atau penggabungan. Pada saat kamu baru lahir, jumlah
seluruh tulang yang ada
pada sistem rangka
kamu adalah 270 tulang. Seiring
bertambahnya usia beberapa tulang akan mengalami fusi, misalnya tulang
tengkorak dan tulang ekor. Oleh karena itu, ketika kamu sudah dewasa, jumlah
tulang penyusun sistem rangka ada 206 tulang.
B. Sendi
Sebelum kamu mempelajari materi
selanjutnya, coba sekarang berdirilah. Kemudian lakukan gerakan sesuka hatimu!
Coba kamu pikirkan, mengapa kamu dapat melakukan berbagai macam gerakan? Padahal tulang sebagai
penyusun sistem gerak manusia sangat keras serta tidak dapat dibengkokkan.
Ternyata, itu semua terjadi karena pada penyusun sistem gerak kita terdapat
sendi. Sendi adalah tempat bertemunya dua tulang atau lebih. Dengan adanya
sendi, hubungan antara tulang-tulang tubuh dapat digerakkan.
Tahukah kamu bahwa
sendi
dapat dikelompokkan
berdasarkan banyak sedikitnya gerakan yang memungkinkan dilakukan? Sendi yang
tidak dapat digerakkan disebut dengan
sinartrosis, misalnya sendi yang terdapat pada tulang tengkorak. Perhatikan
Gambar 1.25! Sendi yang dapat digerakkan namun
terbatas disebut dengan
amfiartrosis, misalnya sendi antarruas
tulang belakang. Sendi yang dapat digerakkan dengan bebas disebut dengan
diartrosis. Berikut ini beberapa jenis persendian yang dapat digerakkan dengan bebas.
a) Sendi Peluru
Sendi peluru menghubungkan antara satu tulang yang mempunyai satu ujung
bulat yang masuk ke ujung tulang lain yang berongga seperti mangkok. Sendi ini
dapat membentuk gerakan sangat bebas. Contoh sendi peluru adalah sendi antara
tulang lengan atas dan tulang belikat, serta antara tulang pinggul dan tulang
paha. Adanya sendi
ini memungkinkan tulang-tulang tersebut dapat diayunkan ke arah manapun.
Perhatikan Gambar 1.26!
Tahukah Kamu? Pertemuan antara dua tulang
diikat oleh ligamen
sehingga sendi tidak dapat terlepas. Selain itu, ligamen juga berfungsi
agar sendi kita dapat bergerak dengan fleksibel. Ligamen adalah jaringan yang
berbentuk pita dan tersusun dari serabut-serabut liat yang mengikat tulang yang
satu dengan tulang yang lain pada sendi. Perhatikan Gambar 1.27!
Pada sendi
diartrosis, bagian ujung tulang penyusun sendi dilapisi oleh kartilago. Fungsi
kartilago ini adalah menjaga agar tidak terjadi benturan atau gesekan![](file:///C:/Users/afian/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png)
antara tulang yang satu dengan tulang yang
lain yang menyusun persendian. Di dalam sendi tersebut juga terdapat cairan
sinovial. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas sendi.
b)
Sendi Engsel
Tipe sendi ini
mempunyai gerakan satu arah, ada yang ke depan dan ada yang ke belakang seperti
engsel pintu. Contoh sendi engsel antara lain sendi-sendi pada siku dan lutut.
Perhatikan Gambar 1.28! Sendi ini memiliki ruang gerak yang lebih sempit
dibandingkan sendi peluru.
c) Sendi Putar
Pada sendi putar
salah satu tulang berfungsi sebagai poros dan ujung tulang yang lain berbentuk
cincin yang dapat berputar pada poros tersebut. Contohnya adalah persendian
yang terdapat di antara tulang tengkorak dengan tulang leher. Perhatikan Gambar
1.29! Sendi tersebut memungkinkan kepala kita dapat
memutar, mengangguk, serta menggeleng.
d)
Sendi Pelana
Pertemuan antara dua tulang yang berbentuk seperti pelana disebut dengan
sendi pelana. Sendi ini dapat menggerakkan tulang ke dua arah, yaitu muka-belakang dan
ke samping. Contoh sendi ini adalah pada pangkal ibu jarimu. Perhatikan Gambar 1.30!
e)
Sendi Geser
Sendi geser
menghubungkan antara dua tulang yang memiliki permukaan yang datar. Prinsip
kerja sendi ini adalah satu
bagian tulang bergerak menggeser di atas tulang lain. Perhatikan Gambar 1.31! Sendi geser juga memungkinkan tulang
bergerak ke depan dan ke belakang. Contoh sendi geser berada pada tulang-tulang
pergelangan tangan dan pergelangan kaki dan di antara tulang belakang. Sendi inimerupakan
sendi yang paling sering digunakan dalam melakukan aktivitas sehari- hari,
misalnya mengambil buku, naik tangga, makan, dan beberapa aktivitas lainnya.
C.
Otot
Sebelumnya kamu telah mempelajari tentang
struktur dan macam- macam tulang penyusun rangka
manusia. Coba sekarang kamu pikirkan, apakah tulang-tulang penyusun rangka tubuh manusia dapat digerakkan tanpa adanya bagian
lainnya? Agar kamu dapat menjawab pertanyaan tersebut simaklah pembahasan
berikut ini!
a)
Fungsi Otot
Tanpa
otot, tulang dan sendi yang terdapat di tubuhmu tidak memiliki kekuatan untuk
bergerak. Otot adalah penggerak bagian- bagian
tubuh, sehingga otot disebut alat gerak aktif.
Hampir 35 hingga 40 persen massa tubuh adalah
jaringan otot seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.32. Cobalah perhatikan,
setiap saat selalu ada gerakan yang terjadi di tubuhmu, gerakan tersebut
terjadi karena adanya kerja dari otot. Otot adalah jaringan yang dapat
berkontraksi menjadi lebih pendek. Proses kontraksi ini mengakibatkan bagian-bagian
tubuhmu bergerak. Pada kontraksi ini diperlukan energi.
Kita dapat mengetahui bahwa diameter otot lengan kamu
dapat membesar dan mengecil ketika meluruskan atau membengkokkan tangan.
Diameter lengan kamu membesar karena otot lengan kamu dalam keadaan kontraksi.
Pada saat melakukan kontraksi otot akan memadat
dan memendek, sehingga pada saat diukur diameter otot
akan membesar. Sebaliknya, pada saat otot dalam keadaan relaksasi, otot akan
memanjang, sehingga pada saat diukur diameter otot akan mengecil. Perhatikan
Gambar 1.33!
Otot yang
bekerja di bawah kesadaran adalah otot yang kerjanya dapat kamu kendalikan. Prinsip
kerja otot ini adalah dapat
dikendalikan, artinya kamu dapat mengendalikan apakah harus menggerakkan
atau tidak menggerakkan otot-otot tersebut. Sebagai contohnya, kerja otot- otot
pada saat kamu makan, menulis, berlari serta aktivitas-aktivitas lainnya yang
kamu lakukan secara sadar. Selain otot yang bekerja di bawah kesadaran, ada
juga otot yang bekerja di luar kesadaran. Otot yang bekerja di luar kesadaran adalah otot yang tidak dapat kamu
kendalikan secara sadar. Prinsip kerja otot ini adalah tidak dapat
dikendalikan, artinya kamu tidak dapat mengendalikan apakah harus menggerakkan
atau tidak menggerakkan otot-otot tersebut. Otot-otot tersebut bekerja
sepanjang hari, sepanjang hidup di luar kesadaran kamu. Contoh dari aktivitas otot ini antara
lain aktivitas jantung
untuk selalu memompa darah ke seluruh tubuh, aktivitas otot-otot lambung
untuk mencerna makanan secara mekanik.
Sekarang kamu telah
mengetahui prinsip kerja
dari otot. Kamu harus banyak bersyukur kepada Tuhan
karena Tuhan telah menciptakan otot-otot tersebut
sehingga seluruh aktivitas
tubuh dapat bekerja terus
tanpa harus kamu kendalikan. Bayangkan jika Tuhan tidak menciptakan otot-otot
tersebut, maka kamu tidak akan dapat tidur dengan pulas karena kamu harus
mengontrol otot jantung agar tetap dapat memompa darah ke seluruh tubuh selama
kamu tidur.
b)
Tiga Jenis Jaringan Otot
Umumnya ada dua kategori jenis jaringan otot, volunter dan
involunter. Otot volunter adalah jaringan otot yang bekerja di bawah
pengaruh kesadaran, karena geraknya tersambung oleh saraf otak. Kita akan tahu mana saja yang termasuk otot volunter jika kita bisa tahu dan
memerintahkan bagian tubuh tersebut untuk bergerak dan berhenti saat ini
juga. Misalnya otot kaki untuk menendang atau berjalan dan otot tangan
untuk mengetik.
Sementara otot involunter adalah otot yang bekerja di luar pengaruh kesadaran. Anda
tidak akan pernah menyadari gerak otot involunter, serta juga tidak
pernah bisa memerintahkannya untuk mulai atau berhenti bergerak. Ini
karena geraknya dipengaruhi oleh saraf otonom tubuh. Secara umum jaringan otot dapat
dibedakan menjadi tiga jenis. Agar kamu mengetahuinya, marilah kita simak penjelasan
berikut ini!
1) Otot Rangka
Otot
Rangka adalah otot yang paling banyak terdapat di dalam tubuh. Jika diamati di
bawah mikroskop, sel-sel otot rangka terlihat bergaris-garis melintang,
sehingga otot ini juga disebut dengan otot lurik. Otot rangka melekat pada
tulang dengan perantaraan tendon. Tendon adalah pita tebal, berserabut, dan
liat yang melekatkan otot pada tulang. Otot rangka tergolong otot sadar. Kamu dapat mengontrol penggunaan otot ini. Kamu
dapat menentukan kapan berjalan dan kapan tidak. Otot rangka cenderung cepat
berkontraksi dan cepat lelah. Agar kamu mengetahui posisi otot rangka yang melekat
pada tendon, perhatikan Gambar 1.34!
2) Otot Polos
Otot
polos terdapat pada dinding lambung usus halus, rahim, kantung empedu, dan
pembuluh darah. Otot
polos berkontraksi dan berelaksasi dengan lambat. Otot ini
berbentuk gelendong serta memiliki sebuah inti pada tiap selnya. Berdasarkan
cara kerjanya, otot polos tergolong dalam otot tak sadar.
3) Otot Jantung
Otot jantung
hanya ditemukan di jantung. Otot jantung mempunyai garis-garis seperti otot
rangka. Sebaliknya, cara kerja otot jantung mirip otot polos karena tergolong
otot tidak sadar. Otot jantung berkontraksi
sekitar 70 kali per menit sepanjang hari selama hidupmu. Kamu mengetahui bahwa otot
jantung berkontraksi pada saat jantung berdenyut. Otot ini tidak dapat
dikontrol oleh kemauan sadarmu.
Tahukah kamu bahwa
ternyata otot kita juga ada yang bekerja secara berlawanan. Maksudnya pada
saat melakukan sebuah
gerakan meskipun gerakan itu dilakukan secara bersamaan tetapi proses
kontraksi dan relaksasi antara otot satu dengan otot lainnya berlangsung secara
berlawanan. Agar kamu lebih memahami maksud dari pernyataan di atas,
perhatikan Gambar 1.35!
Pada gambar tersebut terlihat jelas bahwa pada saat
tangan dilipat, otot bisep berkontraksi sedangkan otot trisep relaksasi.
Sebaliknya, pada saat tangan direntangkan, otot bisep relaksasi sedangkan otot
trisep berkontraksi.
Sumber : Buku Kelas VIII Semester 1 Kemendikbud
0 Comments:
Posting Komentar