GERAK PADA TUMBUHAN
Menurutmu apakah tumbuhan
juga bergerak? Bagaimana gerakan pada tumbuhan? Bagian apa saja dari tumbuhan
yang dapat bergerak? Ayo kita pelajari sistem
gerak pada tumbuhan
dengan penuh semangat!
Perhatikanlah Gambar
1.45! Pernahkah kamu menyentuh daun putri malu (Mimosa pudica)? Apa yang terjadi jika daunnya disentuh? Bagaimana jika daun putri malu
tersebut diberi rangsangan panas atau dingin? Apakah
ada perbedaan kecepatan
menutupnya daun putrimalu tersebut?
Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, ayo lakukan aktivitas berikut!
Jika kamu mengamati
dengan saksama, ternyata tumbuhan juga melakukan gerakan. Misalnya pada tumbuhan putri malu. Ketika
daun tumbuhan putri malu disentuh, maka daun putri malu akan menutup.
Gerak menutup daun tumbuhan putri malu merupakan respons terhadap adanya
rangsang. Arah menutupnya daun akibat rangsang adalah tetap meskipun diberi
rangsangan dari arah yang berbeda. Bagaimana daun putri malu dapat menutup?
Ketika daun putri malu dikenai rangsang, akan terjadi aliran air dan ion pada
bagian ketiak daun. Adanya aliran air ini menyebabkan kadar air pada ketiak
daun berkurang, sehingga tekanannya mengecil. Akibatnya daun putri malu akan
menutup dan tampak seperti layu. Meskipun pada pergerakan daun putri malu tidak
ada perpindahan tempat, namun tumbuhan putri malu tersebut masih dianggap
bergerak. Apakah pada tumbuhan lain juga bergerak? Bagaimana pergerakan pada
tumbuhan yang lain? Gerakan-gerakan seperti apa saja yang dilakukan? Untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita pelajari pembahasan tentang
gerak pada tumbuhan berikut ini!
Berdasarkan asal
datangnya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga, yaitu gerak
endonom, gerak higroskopis, dan gerak esionom.
A.
Gerak Endonom
Apakah kamu pernah
mengamati tumbuhan Hydrilla verticillata?
Pernahkah kamu mengamati daun tumbuhan tersebut melalui mikroskop? Perhatikan
Gambar 1.46!
Jika kamu
mengamati daun tumbuhan Hydrilla
verticillata kamu akan melihat struktur seperti dinding tembok yang di
dalamnya terdapat butiran bulat berwarna hijau. Struktur seperti tembok
tersebut merupakan sel daun. Di dalam sel daun tersebut terdapat cairan yang
disebut sitoplasma. Dalam sitoplasma terdapat butiran bulat berwarna hijau yang
disebut kloroplas. Jika kamu mengamati kloroplas tersebut secara cermat,
kamu akan melihat
kloroplas tersebut bergerak
berkeliling (rotasi) di dalam sel yang disebut gerak siklosis. Pergerakan
tersebut sebenarnya akibat dari pergerakan atau aliran sitoplasma dalam sel. Gerak ini terjadi
secara spontan dan berasal dari dalam sel tumbuhan tersebut. Gerak
yang terjadi akibat rangsangan yang berasal dari dalam sel atau tubuh tumbuhan
disebut dengan gerak endonom.
B.
Gerak Higroskopis
Pernahkah kamu melihat buah polong-polongan, seperti kacang kedelai (Glycine max), buah cangkring (Erythrina variegata), dan buah biduri (Asclepias gigantea) yang masih muda dan yang sudah tua? Perhatikan Gambar 1.47! Bagaimana kondisi buah-buah tersebut ketika sudah tua?
Sumber : Dok. KemdikbudGambar 1.47 Contoh Buah Polong yang Membuka, a) Kacang Kedelai (Glycine max), b) Buah Cangkring (Erytrina variegata) c) Buah Biduri (Asclepias gigantea ) |
Apabila kamu
melihat buah polong-polongan yang sudah tua,
kamu akan melihat buah polong-polongan dapat membuka. Bagaimana buah
polong-polongan tersebut dapat membuka? Ketika buah polong- polongan sudah tua,
terjadi perubahan kadar air di dalam sel secara tidak merata. Akibatnya terjadi
pengerutan bagian buah yang tidak merata. Pengerutan ini membuat buah polong
menjadi terbuka. Membukanya buah polong tersebut merupakan salah satu contoh
gerak higroskopis. Selain
membukanya buah polong-polongan, contoh gerak higroskopis yaitu membukanya dinding sporangium
(kotak spora) tumbuhan paku.
C.
Gerak Eksionom
Gerak esionom
adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar tubuh
tumbuhan (lingkungan sekitar). Berdasarkan respons gerak yang dilakukan
tumbuhan, gerak esionom dapat dibedakan menjadi
gerak tropisme, gerak taksis, dan gerak nasti.
a.
Gerak Tropisme
Perhatikan Gambar
1.48, ke arah manakah pertumbuhan ujung batang tumbuhan pada gambar tersebut?
Apakah bergerak menuju jendela (arah datangnya cahaya) ataukah bergerak
menjauhi cahaya? Apakah arah pertumbuhan tumbuhan tersebut tidak dipengaruhi
arah datangnya cahaya? Apakah
tumbuhan tersebut juga
berpindah tempat?
Sumber : Dok. Kemdikbud Gambar 1.48 Pertumbuhan Tanamanan Menuju Arah Datangnya Cahaya |
Tumbuhan tidak
dapat berpindah tempat seperti halnya hewan. Melalui Gambar 1.48, kamu dapat
mengetahui bahwa setiap ujung batang tumbuhan akan tumbuh menuju arah datangnya
cahaya. Berbeda halnya dengan arah gerak pertumbuhan akar. Akar tumbuhan akan bergerak tumbuh menjauhi
arah datangnya cahaya dan akan cenderung bergerak tumbuh
menuju pusat bumi. Kedua gejala
tersebut menunjukkan bahwa ada gerak tumbuhan yang arah pergerakannya
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak tumbuhan yang arah geraknya
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang dari luar disebut gerak tropisme. Arah gerak tumbuhan yang mendekati arah datangnya
rangsang disebut gerak tropisme positif,
tetapi jika arah gerak tumbuhan menjauhi
rangsang disebut gerak tropisme
negatif. Tahukah kamu apa saja jenis rangsang yang dapat menyebabkan tumbuhan mengalami gerak tropisme? Kemanakah arah gerak
tumbuhan? Apakah semua
tumbuhan mengalami gerak
tropisme? Agar kamu mengetahuinya, ayo pelajari materi
ini dengan penuh semangat!
1) Gerak Foto Tropisme
Perhatikan
kembali Gambar 1.48! Ujung batang tumbuhan mengalami pertumbuhan ke arah
cahaya. Gejala yang tampak pada Gambar 1.48 menunjukkan pengaruh rangsang
cahaya terhadap arah tumbuh batang tumbuhan. Jenis gerak tropisme yang
dipengaruhi oleh rangsangan cahaya disebut dengan gerak fototropisme atau heliotropisme. Tumbuhan yang arah tumbuhnya mendekati sumber
cahaya disebut fototropisme positif sedangkan
yang menjauhi cahaya disebut fototropisme
negatif. Termasuk jenis fototropisme apakah tumbuhan yang terdapat pada
Gambar 1.48?
2) Gerak Geotropisme
Perhatikan gerak
pertumbuhan akar jagung pada Gambar 1.49! Melalui gambar tersebut terlihat akar
jagung tumbuh menuju arah bawah (menuju ke pusat bumi). Setelah jagung
diletakkan pada posisi miring, akar menjadi bengkok dan tumbuh kembali menuju
pusat bumi. Perhatikan pertumbuhan batang jagung pada Gambar 1.49! Terlihat
arah pertumbuhan batang ke atas (menjauhi pusat bumi).
Sumber : Reece et al. 2012 Gambar 1.49 Pertumbuhan Akar Jagung |
Setelah jagung
diletakkan pada posisi miring, batang menjadi bengkok dan
tumbuh kembali menuju ke atas (menjauhi pusat bumi). Arah gerak akar dan batang
jagung tersebut terjadi karena pengaruh gravitasi bumi. Gerak akar dan batang
yang demikian disebut geotropisme atau
gravitropisme. Gerak akar menuju
ke pusat bumi disebut geotropisme
positif, sedangkan gerak batang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif.
3) Gerak Hidrotropisme
Selain tumbuh menuju pusat bumi, gerak pertumbuhan akar
juga dipengaruhi oleh sumber air.
Pertumbuhan akar menuju
sumber air disebut gerak hidrotropisme. Maha Kuasa Tuhan yang telah memberikan tumbuhan kemampuan tersebut, sehingga
tumbuhan dapat terus mendapatkan air sehingga dapat tetap hidup.
4) Gerak Tigmotropisme
Beberapa tumbuhan seperti mentimun,
kacang panjang, labu, anggur, dan markisa memiliki organ tambahan yang disebut
sulur. Perhatikan Gambar 1.50! Pada gambar tersebut terlihat sulur yang melilit
pada suatu batang. Bagaimana sulur tersebut dapat melilit? Tentu ada rangsangan
yang memengaruhi gerak sulur tersebut yaitu sentuhan. Gerak melilitnya sulur tumbuhan pada tempat rambatannya merupakan contoh gerak tigmotropisme. Dapatkah kamu
menyebutkan contoh lain dari gerak tigmotropisme?
Sumber : Dok. Kemdikbud Gambar 1.50 Sulur Tumbuhan yang Melilit Pada Tempat Tumbuh |
5) Gerak Kemotropisme
Tumbuhan dapat melangsungkan
kehidupannya karena Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kemampuan untuk
bereproduksi. Reproduksi tumbuhan melibatkan proses penyerbukan, yaitu
peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik. Di kepala putik,
serbuk sari akan berkecambah dan membentuk buluh serbuk yang akan
membawa gamet jantan (spermatozoid) menuju gamet betina (sel telur). Perhatikan
Gambar 1.51! Coba kamu pikirkan, bagaimana buluh serbuk dapat bergerak menuju
sel telur? Apa rangsangan yang memengaruhi
pergerakan buluh serbuk?
Gerakan buluh serbuk
menuju sel telur dipengaruhi oleh zat gula (zat kimia) yang dikeluarkan
oleh bakal buah. Gerak tropisme yang dipengaruhi oleh zat kimia disebut kemotropisme.
Sumber : Raven et al. 2008 Gambar 1.51 Serbuk Sari Menempel di Kepala Putik Selanjutnya Berkecambah Membentuk Buluh Serbuk dan Bergerak Menuju Sel Telur |
b.
Gerak Taksis
Gerak taksis adalah
gerak pindah tempat seluruh bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh
sumber rangsangan. Dapatkah kamu menyebutkan contoh gerak taksis? Gerak taksis
biasanya dilakukan oleh organisme bersel
satu, misalnya pada Euglena viridis. Perhatikan Gambar 1.52!
Sumber : Protist.i.hosei.ac.jp Gambar 1.52 Gerak Fototaksis Pada Euglena viridis |
Euglena viridis merupakan organisme yang dapat dikelompokkan ke dalam Algae (Protista
mirip tumbuhan) karena
memiliki klorofil dan mampu melakukan fotosintesis. Dalam
hidupnya organisme tersebut membutuhkan cahaya, oleh karena itu Euglena viridis akan bergerak mendekati
sumber cahaya. Namun, jika intensitas cahaya terlalu tinggi, Euglena viridis akan berusaha
menghindar. Kemampuan berpindahnya Euglena
viridis disebabkan karena organisme tersebut memiliki alat gerak berupa
flagela dan reseptor cahaya. Pergerakan Euglena
viridis ini disebut dengan gerak fototaksis. Contoh gerak taksis lainnya adalah gerakan
spermatozoa tumbuhan lumut dan paku. Tumbuhan lumut dan paku bereproduksi
secara seksual, akan menghasilkan sel kelamin jantan yang disebut spermatozoid.
Spermatozoid mampu bergerak menuju sel kelamin betina yang terdapat pada
arkegonium akibat tertarik oleh zat gula dan protein tertentu yang dihasilkan
oleh arkegonium. Pergerakan spermatozoid tersebut merupakan contoh gerak kemotaksis. Gerak kemotaksis
adalah gerak taksis tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa zat kimia.
c.
Gerak Nasti
Pada bagian awal pembahasan mengenai
gerak pada tumbuhan, kamu telah melakukan percobaan dengan memberikan sentuhan
pada tumbuhan putri malu. Apakah kamu masih ingat hasil percobaanmu? Darimana pun arah datangnya
sentuhan, arah gerakan
yang dilakukan daun putri malu
selalu tetap, yaitu menutup dengan arah yang sama. Artinya gerakan
yang dilakukan oleh tumbuhan tidak
dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsang. Gerak tumbuhan yang demikian disebut dengan gerak nasti. Berdasarkan jenis rangsangannya gerak nasti dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis.
Apa sajakah rangsangan yang dapat menyebabkan tumbuhan melakukan gerak nasti? Ayo,
pelajari materi berikut ini dengan semangat!
1) Gerak Seismonasti
Gerak pada daun putri malu akibat diberi
getaran atau sentuhan disebut dengan seismonasti. Seismonasti adalah gerak nasti tumbuhan yang dipengaruhi oleh
getaran atau sentuhan.
2) Gerak Niktinasti
Apakah kamu pernah
mengamati daun tumbuhan bunga merak (Caesalpinia
pulcherrima) atau daun tumbuhan lamtoro (Leucaena Leucocephala)? Perhatikan Gambar 1.53! Tahukah kamu bahwa
saat malam hari, daun tumbuhan bunga merak dan daun tumbuhan lamtoro akan
menutup atau “tidur” dan akan membuka saat siang hari. Pergerakan daun tumbuhan
tersebut akibat adanya rangsangan berupa kondisi siang hari dan malam hari.
Gerak yang demikian disebut dengan gerak
niktinasti.
Sumber : Dok. Kemdikbud Gambar 1.53 Gerak Pada Daun Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima) |
3) Gerak Fotonasti
Apakah kamu mengetahui bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)? Perhatikan Gambar
1.54! Pada sore hari, umumnya bunga pukul empat akan mekar. Mekarnya bunga
pukul empat disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya sore hari. Gerak
membukanya bunga pukul empat tersebut disebut gerak fotonasti. Fotonasti adalah gerak nasti pada
tumbuhan yang disebabkan adanya rangsangan berupa cahaya.
Sumber : Dok. Kemdikbud Gambar 1.54 Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa) |
4) Gerak Termonasti
Bunga yang hidup di daerah yang memiliki empat musim, seperti bunga tulip yang banyak ditanam di benua Eropa, hanya dapat mekar di musim semi. Tahukah kamu mengapa demikian? Mekarnya bunga di musim semi disebabkan oleh suhu udara pada musim semi terasa lebih hangat. Gerak mekarnya bunga tulip pada musim semi disebut gerak termonasti. Termonasti adalah gerak nasti tumbuhan dipengaruhi oleh rangsangan yang berupa suhu.
Sumber : Buku IPA Terpadu Kelas VIII Semester 1 Kemdikbud
0 Comments:
Posting Komentar