Sistem Pencernaan pada
Manusia
Pernahkah
kamu merasa lapar ketika kamu belajar di sekolah? Saat kamu lapar, apa yang
akan kamu lakukan ketika bel istirahat berbunyi? Mungkin kamu akan pergi ke
kantin dan membeli makanan untuk kamu
makan sehingga rasa laparmu hilang, setelah itu kamu siap mengikuti pelajaran
lagi. Menurutmu mengapa kita butuh makan? Apa sebenarnya yang dikandung dalam
makanan sehingga setelah memakannya kita dapat melakukan berbagai aktivitas?
Ingin tahu jawabannya, ayo kita pelajari materi ini dengan penuh semangat!
Maha Besar
Tuhan yang telah memberikan negara kita sumber daya alam yang melimpah.
Indonesia merupakan negara agraris yang sangat subur serta memiliki potensi
alam yang luar biasa. Berbagai jenis tumbuhan sebagai penyedia makanan pokok
bagi manusia dapat dengan mudah kamu temukan seperti
padi, jagung, sagu, dan berbagai macam umbi. Bahan-bahan pokok
ini berfungsi sebagai sumber karbohidrat yang merupakan pemasok energi utama
tubuhmu. Selain itu, berbagai jenis buah-buahan dan sayuran sebagai sumber
vitamin dan mineral juga tumbuh subur di sekitar kita.
Makanan
merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup, tanpa makanan yang masuk ke
dalam tubuh, manusia dapat mati karena tidak punya energi untuk bertahan hidup.
Coba pikirkan apa yang akan terjadi jika kamu tidak makan selama sehari saja?
Tentu tubuhmu akan lemas dan tidak berenergi. Begitu penting peran makanan, oleh karena itu kamu harus tahu apa saja jenis makanan dan kandungan gizi di dalamnya. Sebagai
peserta didik yang belajar IPA kamu juga harus tahu bagaimana makanan-makanan
tersebut dicerna dalam tubuhmu serta apa saja makanan yang baik untuk tubuhmu.
Untuk mengetahui semua itu, ayo pelajari materi ini dengan cermat.
A.
Nutrisi
Coba perhatikan aktivitasmu sehari-hari, hampir setiap hari kamu harus belajar di sekolah, mengerjakan tugas, atau melakukan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Tentu kamu membutuhkan banyak energi untuk menunjang semua kegiatanmu itu. Pada masa-masa pertumbuhan ini, kamu membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk menunjang pertumbuhanmu. Ketika kamu lapar, makanan apakah yang kamu pilih? Makanan yang sesuai dengan seleramu atau memilih makanan berdasarkan nilai gizinya? Perhatikan Gambar 4.1!
![]() |
Sumber : Dok. Kemdikbud Gambar 4.1 Peserta Didik Memilih Makanan |
Banyak orang-orang yang
lebih mementingkan rasa suatu makanan daripada nilai gizi yang terkandung di
dalam makanan. Sepotong roti tawar akan mudah kita santap, namun hanya
memberikan beberapa nutrisi yang kita butuhkan. Tahukah kamu bahwa nutrisi pada
makanan berperan dalam memberikan energi
1.
Kebutuhan Energi
Pernahkah kamu berpikir
apakah fungsi energi bagi tubuhmu? Tubuhmu membutuhkan energi untuk setiap
kegiatan, seperti belajar, berjalan ke sekolah,
dan membaca buku.
Tubuhmu juga menggunakan energi untuk mempertahankan suhu
tubuh normal sekitar
37°C. Energi ini berasal dari
makanan yang kamu makan. Jumlah energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
aktivitas tersebut menggunakan satuan kalori. Sama halnya pada tubuh, jumlah
energi yang tersedia dalam makanan juga diukur dalam satuan kalori. Satu satuan
kalori (kal) menunjukkan jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1
gram air sebesar 1°C. 1 kilokalori (kkal) sama dengan 1.000 kalori
(kal) sama dengan 4.200 joule (J). Perhatikan Gambar 4.2! Apakah dalam 1
gram makanan tersebut mengandung jumlah kalori yang sama?
Sejumlah energi yang
dibutuhkan untuk mendukung aktivitas metabolisme tubuhmu selama sehari
berbeda-beda bagi setiap orang. Beberapa faktor yang memengaruhi kebutuhan
energi seseorang di antaranya adalah usia, jenis kelamin, serta aktivitas yang
dilakukan. Sebagai contoh, kamu akan cenderung lebih cepat lapar ketika selesai
melakukan olahraga dibandingkan jika hanya duduk atau beristirahat. Hal itu dapat terjadi
karena pada saat olahraga kalori
yang dibutuhkan tubuhmu lebih
banyak sehingga pembakaran energi dari makanan yang kamu makan juga lebih cepat
dibandingkan jika kamu hanya duduk dan beristirahat. Perhatikan Tabel 4.2
berikut ini.
Tabel 4.2 Jumlah Kalori yang Dibutuhkan pada Beberapa Aktivitas
No |
Aktivitas |
Kalori yang Dibutuhkan per Jam (kkal) |
1 |
Berjalan
naik tangga |
1.100 |
2 |
Berlari |
570 |
3 |
Berenang |
500 |
4 |
Latihan berat |
450 |
5 |
Berjalan-jalan |
200 |
6 |
Beristirahat |
100 |
Keseimbangan energi dapat
terjadi ketika kalori yang masuk dalam tubuh melalui makanan sama dengan kalori
yang dikeluarkan melalui metabolisme tubuh dan aktivitas
otot. Dalam kondisi
ini, berat badanmu akan
cenderung tetap. Jika kalori yang masuk dalam tubuh melebihi kalori yang
dikeluarkan, maka akan terjadi keseimbangan energi positif. Artinya jaringan
tubuhmu akan menyimpan kelebihan nutrisi tersebut. Kenaikan
berat badan dapat
terjadi jika sekitar 3.500 kkal disimpan dalam bentuk
lemak pada jaringan tubuh. Sebaliknya, jika kalori yang dikeluarkan tubuh
melalui aktivitasmu lebih besar dibandingkan dengan kalori yang masuk dalam
tubuh, maka akan terjadi keseimbangan energi negatif. Artinya tubuhmu akan
melakukan pembakaran simpanan nutrisi yang tersimpan dalam tubuh untuk memenuhi
kalori yang dibutuhkan tubuhmu. Hal ini dapat menurunkan berat badan. Oleh
karena itu, untuk menjaga berat badanmu tetap seimbang
kamu harus menjaga
agar kalori yang masuk
dalam tubuh sama dengan kalori yang dikeluarkan.
2.
Jenis Nutrisi
Makanan yang kamu konsumsi
seharusnya tidak hanya sekedar mengenyangkan tetapi harus mengandung nutrisi
atau gizi. Nutrisi atau gizi adalah zat yang dibutuhkan makhluk
hidup sebagai sumber energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan, dan untuk
berlangsungnya fungsi normal pada setiap jaringan dan organ tubuh. Sebenarnya,
makanan yang kamu konsumsi sehari-hari harus mengandung enam jenis nutrisi
yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Karbohidrat, lemak, dan protein
dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, sedangkan vitamin dan mineral
dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit.
Karbohidrat, lemak,
protein, dan vitamin
merupakan nutrisi organik yang mengandung karbon.
Sebaliknya, nutrisi anorganik seperti air dan mineral, tidak mengandung karbon.
Makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein perlu dicerna atau
dipecah terlebih dahulu oleh tubuh. Sedangkan air, vitamin, dan mineral dapat
diserap langsung oleh sel-sel tubuh.
a.
Karbohidrat
Bacalah kandungan nutrisi
pada label beberapa bungkus biskuit! Kamu akan melihat bahwa jumlah karbohidrat
yang tertera pada bungkus biskuit lebih tinggi daripada jumlah nutrisi lainnya.
Setiap molekul karbohidrat terbuat dari karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat adalah sumber utama energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat
menghasilkan 4,1 kilokalori (kkal). Terdapat tiga jenis karbohidrat yaitu gula,
pati, dan serat. Gula disebut karbohidrat sederhana. Contoh makanan yang
mengandung gula antara lain buah- buahan, madu, dan susu. Dua jenis karbohidrat
lainnya, yaitu pati dan serat disebut
karbohidrat kompleks. Pati ditemukan dalam umbi- umbian seperti kentang dan
makanan yang terbuat dari biji-bijian. Serat, seperti selulosa, ditemukan di
dinding sel tumbuhan. Makanan seperti roti gandum atau sereal, kacang-kacangan,
sayuran, dan buah- buahan merupakan sumber serat yang baik. Serat tidak dapat
dicerna oleh saluran pencernaan makanan manusia, sehingga dikeluarkan sebagai
feses. Dengan demikian, serat bukan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia.
Konsumsi karbohidrat terlalu
berlebihan dapat menyebabkan penyakit gula atau diabetes. Hati-hati
dengan diabetes, menurut
WHO 246 juta orang di dunia mengidap diabetes. Jumlah ini menunjukkan
hampir 6% dari populasi orang dewasa di dunia. Karena jumlahnya yang besar ini
maka diabetes disebut sebagai “The Silent
Epidemi”. Penyebab utama peningkatan kejadian diabetes adalah gaya hidup.
Olahraga teratur dan pengaturan pola
makan dapat mengurangi atau menunda timbulnya diabetes
lebih dari 50%. Untuk mengetahui kadar gula darah dalam tubuhmu, kamu dapat menggunakan alat
pengukur kadar gula dalam darah. Perhatikan Gambar 4.4! Kadar gula
darah normal berkisar antara 60-100
mg/dL saat dalam kondisi tidak makan. Jika setelah makan, kadar maksimal kurang
dari 140 mg/dL.
b.
Lemak
Lemak atau lipid diperlukan
tubuh karena menyediakan energi sebesar 9,3 kkal/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan
asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Selama proses pencernaan, lemak dipecah
menjadi molekul yang lebih kecil,
yaitu asam lemak dan
gliserol.
Lemak merupakan unit
penyimpanan yang baik untuk energi. Kelebihan
energi dari makanan
yang kamu makan
akan diubah menjadi lemak dan disimpan untuk
digunakan di lain waktu. Berdasarkan struktur
kimianya, dikenal lemak
jenuh dan lemak
tak jenuh. Lemak
tak jenuh biasanya cair pada suhu kamar. Minyak nabati serta lemak yang
ditemukan dalam biji adalah lemak tak jenuh. Lemak jenuh biasanya padat pada
suhu kamar, ditemukan dalam daging, susu, keju, minyak kelapa, dan minyak
kelapa sawit. Lemak jenuh yang berlebih dapat meningkatkan kolesterol darah
yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Perhatikan Gambar 4.5!
Sebenarnya makanan seperti
apakah yang dikatakan mengandung lemak?
Apakah kamu telah mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi makanan apa saja
yang mengandung lemak? Makanan yang mengandung lemak biasanya akan cenderung berminyak atau
memiliki rasa yang gurih, misalnya pada keripik kentang dan kacang- kacangan.
c.
Protein
Protein dibutuhkan sebagai
penghasil energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak,
pembuat enzim dan hormon, dan pembentuk antibodi
(sistem kekebalan tubuh).
Protein merupakan molekul
besar yang terdiri atas sejumlah asam amino. Asam amino terdiri atas karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen, dan kadang-kadang belerang.
Protein yang kamu makan
dapat berasal dari hewan (protein hewani) dan dari tumbuhan (protein nabati).
Bahan makanan yang mengandung protein hewani antara lain daging, ikan, telur,
susu, dan keju. Bahan makanan yang mengandung protein nabati adalah kacang
kedelai, kacang hijau, dan kacang-kacangan lainnya. Kacang kedelai sebagai
bahan baku tempe dan tahu merupakan salah satu sumber protein yang baik. Perhatikan
Gambar 4.6!
Tahukah kamu kandungan nutrisi dalam
menu makanan sehari- hari? Kandungan nutrisi dalam bahan makanan dapat
diketahui dengan menggunakan indikator uji makanan atau reagen. Tabel 4.7
menunjukkan jenis reagen untuk mengetahui nutrisi dalam bahan makanan. Lakukan
aktivitas berikut ini agar kamu mengetahui kandungan nutrisi pada makananmu.
Tabel 4.7 Berbagai Jenis Reagen untuk Mengetahui Nutrisi dalam Bahan
Makanan
Bahan |
Reagen |
Indikator Positif |
Amilum |
Lugol/Kalium
Iodida |
Larutan
berwarna biru tua |
Gula |
Benedict/Fehling A dan Fehling B |
Larutan berwarna biru kehijauan,
kuning sampai merah bata |
Protein |
Millon/Biuret |
Larutan berwarna merah muda sampai ungu |
Sumber: www. sciencecompany.com
d.
Vitamin
Masih ingatkah kamu bahwa vitamin
dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit? Walaupun dibutuhkan dalam jumlah sedikit
namun harus ada, karena vitamin diperlukan untuk mengatur fungsi tubuh dan
mencegah beberapa penyakit. Vitamin dikelompokkan menjadi dua, yaitu vitamin
yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E, dan K). Khusus vitamin D dapat terbentuk ketika kulit terkena
sinar matahari, karena di dalam tubuh ada pro vitamin D. Perhatikan Tabel 4.8!
Tabel 4.8 Jenis Vitamin, Sumber, dan Manfaatnya
Vitamin |
Manfaat |
Sumber |
Vit.
A |
Menjaga kesehatan mata, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan tulang, dan menguatkan gigi |
Susu, telur, hati, sereal, sayuran oranye
seperti wortel, ubi jalar, labu, dan buah-buahan |
Vit.
B |
Mengatur
fungsi tubuh, membantu untuk menghasilkan sel darah merah |
Gandum, makanan laut, daging, telur,
produk susu seperti susu asam, sayuran berdaun hijau, kacang |
Vit.
C |
Membentuk kolagen,
membantu menjaga kesehatan jaringan tubuh seperti gusi dan otot, dan
membantu tubuh melawan infeksi |
Buah jeruk, stroberi, jambu biji, cabai,
tomat, brokoli, dan bayam, dan sari buah jeruk |
Vit.
D |
Menguatkan
tulang dan gigi, membantu tubuh menyerap kalsium pembentuk tulang |
Kuning telur, minyak ikan, dan makanan
yang diperkaya
seperti susu serta susu
kedelai. |
Vit.
E |
Sebagai antioksidan dan membantu
melindungi sel dari kerusakan, penting bagi kesehatan sel-sel darah merah |
Minyak sayur, kacang- kacangan, dan
sayuran berdaun hijau, alpukat,
gandum, dan biji-bijian |
Vit.
K |
Membantu pembekuan darah dan meningkatkan
pertumbuhan dan kesehatan tulang |
Alpukat, anggur, sayuran hijau, produk
susu seperti susu asam, umbi-umbian, biji-bijian dan telur |
Tahukah kamu bahwa
sebenarnya ada waktu yang tepat untuk mengonsumsi buah-buahan. Buah-buahan
mengandung serat, vitamin dan fruktosa atau penyedia gula sederhana alami yang
mudah diserap oleh tubuh. Apabila buah dikonsumsi 30 menit sebelum makan berat
seperti nasi, penyerapan nutrisi dalam buah dapat lebih optimal, karena insulin
yang dihasilkan pankreas dapat segera mencerna fruktosa secara perlahan
sehingga glukosa dapat terserap oleh tubuh lebih cepat. Penyerapan vitamin pun
juga lebih optimal. Apabila buah dikonsumsi setelah
memakan nasi, pankreas akan bekerja berat untuk
mengolah nasi dan protein yang ada dalam lauk pauk yang memerlukan waktu
pencernaan berjam- jam. Mengonsumsi buah juga dapat
dilakukan setelah makan berat,
namun sebaiknya dilakukan beberapa jam setelah makan, agar makanan yang sebelumnya
masuk ke dalam tubuh sudah dicerna dengan baik sehingga nutrisi dalam buah
dapat terserap secara optimal.
Kamu telah mengetahui
beberapa sumber vitamin bagi tubuh kita. Kekurangan vitamin tersebut dapat
menyebabkan beberapa gangguan di dalam tubuhmu. Salah satu contoh yang sering
kita jumpai sehari- hari adalah kekurangan vitamin C. Salah satu akibat
kekurangan vitamin C adalah sariawan. Pernahkah kamu mengalaminya? Untuk
pengobatan atau pencegahan sariawan biasanya disarankan untuk banyak
mengonsumsi buah-buahan yang asam seperti jeruk, stroberi, atau asam jawa.
Padahal tidak semua orang suka rasa yang terlalu asam.
Tahukah kamu
bahwa sebenarnya vitamin
C itu tidak hanya terdapat pada buah-buahan yang asam. Nah,
sebagai seorang peserta didik yang kritis coba kamu selidiki buah-buahan apa
saja yang juga banyak mengandung vitamin C. Jadi kamu dapat memberikan
alternatif saran bagi orang yang menderita sariawan untuk mengonsumsi buah lain
yang mengandung banyak vitamin C. Oleh karena itu, coba lakukan aktivitas
berikut ini dengan semangat.
e.
Mineral
Tubuhmu memerlukan sekitar
14 jenis mineral, di antaranya kalsium, fosfor, kalium, natrium, besi, iodium,
dan seng. Mineral merupakan nutrisi yang sedikit mengandung atom karbon. Satu
jenis makanan yang kita konsumsi ternyata dapat mengandung lebih dari satu jenis
zat gizi, misalnya
pada susu terkandung protein, lemak, serta juga mineral berupa kalsium.
Perhatikan Gambar 4.8!
Mineral berfungsi dalam proses
pembangunan sel, membantu reaksi kimia tubuh, mengangkut oksigen ke seluruh
tubuh, dan pembentukan dan pemeliharaan tulang. Beberapa mineral
dibutuhkan tubuh kita dalam jumlah yang sangat sedikit sebagian yang
lain cukup banyak. Berbagai mineral yang dibutuhkan tubuh, manfaatnya serta
sumbernya dapat dicermati pada Tabel 4.10!
Tabel 4.10 Berbagai Mineral yang Dibutuhkan Tubuh
Mineral |
Kegunaan |
Sumber |
Kalsium
(Ca) |
Bahan pembentuk tulang, gigi, kerja otot,
dan kerja saraf |
Telur, sayuran hijau, kedelai |
Fosfor
(P) |
Membantu dalam kontraksi dan relaksasi otot
serta pembentukan tulang-gigi |
Daging,
gandum, keju |
Potasium/ Kalium (K) |
Mengatur
keseimbangan air dalam sel, mempercepat hantaran impuls pada saraf, dan kerja otot |
Pisang, kentang, kacang, daging, dan jeruk |
Sodium/ Natrium (Na) |
Menjaga keseimbangan
cairan dalam jaringan tubuh, dan mempercepat hantaran
impuls pada saraf |
Daging, susu, keju, garam, dan wortel |
Besi
(Fe) |
Bahan utama penyusunan hemoglobin pada sel
darah merah |
Daging merah, kacang, bayam, dan telur |
Iodium
(I) |
Sebagai salah satu sumber hormon tiroksin
dan merangsang metabolisme |
Ikan laut dan garam beriodium |
Seng |
Menjaga kekebalan tubuh, kesehatan mata,
menghambat virus, mengurangi risiko kanker, kesehatan organ vital laki-laki,
dan mempercepat penyembuhan luka |
Kacang-kacangan, biji- bijian, dan gandum |
f.
Air
Apakah kamu pernah
olahraga pada siang
hari yang panas?
Apa yang kamu rasakan? Kamu mungkin merasa haus, selanjutnya kamu akan
mencari air minum. Air penting bagi tubuhmu untuk menjaga kelangsungan hidup.
Kamu tentu lebih dapat menahan lapar daripada menahan haus. Mengapa demikian?
Karena sel-sel tubuhmu membutuhkan air untuk beraktivitas. Di samping itu,
nutrisi yang masuk ke tubuh kamu tidak dapat digunakan oleh sel-sel tubuh bila
tidak terlarut dalam air.
Sekitar 60-80% sel tubuh
makhluk hidup terdiri atas air. Tubuh dapat kehilangan air ketika bernapas,
berkeringat, buang air besar maupun air kecil. Kehilangan air tersebut harus
segera diganti dengan minum air sebanyak 2 liter atau 8 gelas sehari. Namun,
minum air bukan satu-satunya cara untuk memasok sel-sel dengan air, karena
tanpa kita sadari makanan yang kita makan mengandung banyak air. Contoh apel
mengandung 80% air dan daging mengandung 66% air. Perhatikan Gambar 4.9!
Air dibutuhkan oleh tubuh
sebagai pembentuk sel dan cairan
tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut zat-zat gizi lain dan pembantu
proses pencernaan makanan, pelumas dan bantalan, media transportasi, dan media pengeluaran
sisa metabolisme.
B.
Organ
dan Fungsi Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia
Masih ingatkah kamu bahwa
makanan diperlukan oleh tubuh untuk memasok energi? Makanan diproses
dalam tubuh melalui
empat tahap yaitu: ingesti
(proses memasukkan makanan ke dalam mulut), digesti (pencernaan), absorpsi
(penyerapan), dan defekasi (pengeluaran). Pada saat makanan masuk ke dalam
mulut, proses pencernaan dimulai. Pencernaan merupakan proses memecah makanan
menjadi molekul kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh melalui pembuluh darah.
Selanjutnya, molekul makanan dari darah masuk ke dalam sel melintasi membran
sel. Molekul yang tidak digunakan dan dibutuhkan oleh tubuh
akan dikeluarkan dari tubuh melalui
sistem ekskresi seperti keringat dan urine. Makanan yang
tidak tercerna berupa feses akan dibuang melalui anus, proses ini disebut defekasi.
Pencernaan makanan terbagi
atas dua macam, yaitu pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi. Pencernaan
mekanis terjadi ketika makanan dikunyah, dicampur, dan diremas. Pencernaan
mekanis salah satu contohnya terjadi di dalam mulut yaitu pada saat makanan
dihancurkan oleh gigi. Pada pencernaan kimiawi, terjadi reaksi kimia yang menguraikan molekul besar makanan
menjadi molekul yang lebih
kecil. Pencernaan kimiawi
pada proses pencernaan biasanya dilakukan
dan dibantu oleh enzim-enzim pencernaan, seperti enzim amilase
pada mulut. Perhatikan Gambar 4.10!
1.
Organ Pencernaan Utama
Sistem pencernaan manusia
terdiri atas organ utama berupa saluran pencernaan dan organ aksesori
(tambahan). Saluran pencernaan merupakan saluran yang dilalui bahan makanan
yang dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum,
dan berakhir di anus. Perhatikan Gambar 4.11!
Lidah, gigi, kelenjar air
ludah (kelenjar saliva), hati, kantung empedu, dan pankreas merupakan organ
aksesori yang membantu pencernaan mekanis dan kimiawi. Kelenjar pencernaan
adalah organ aksesori yang mengeluarkan
enzim untuk membantu mencerna
makanan. Untuk lebih jelasnya akan kamu pelajari sistem pencernaan yang
meliputi saluran pencernaan dan organ aksesori antara lain sebagai berikut.
Masih ingatkah kamu bahwa
pencernaan ingesti terjadi di mulut? Perhatikan Gambar 4.12! Di dalam mulut,
terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva). Air liur mengandung
mukosa atau lendir, senyawa yang berfungsi
sebagai anti bakteri, dan enzim amilase atau dikenal dengan enzim
ptialin. Enzim ini akan memecah molekul amilum menjadi molekul maltosa. Di
dalam mulut terjadi pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi.
b.
Kerongkongan (esofagus)
Setelah melalui
rongga mulut, makanan
yang berbentuk bolus akan
masuk ke dalam tekak (faring).
Faring adalah saluran
yang memanjang dari bagian
belakang rongga mulut
sampai ke permukaan kerongkongan (esofagus). Pada pangkal faring terdapat katup
pernapasan yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung
saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring, bolus
menuju ke esofagus
(kerongkongan). Otot
kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong
bolus ke dalam lambung. Gerakan
otot kerongkongan ini disebut
gerakan peristaltik. Perhatikan Gambar 4.13!
c. Lambung
Setelah dari esofagus makanan masuk ke lambung. Perhatikan Gambar 4.14! Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi. Secara mekanis otot lambung berkontraksi mengaduk- aduk bolus. Secara kimiawi bolus tercampur dengan getah lambung. Getah lambung mengandung, asam klorida (HCl), enzim pepsin, dan enzim renin. HCl berfungsi untuk menjadikan ruangan dalam lambung bersifat asam (pH 1-3) sehingga dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Enzim pepsin akan menghidrolisis (memecah) protein menjadi pepton (campuran dari polipeptida dan asam amino). Enzim renin akan mengendapkan protein kasein yang terdapat dalam susu. Setelah melalui proses pencernaan selama 2-4 jam di dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus dua belas jari. Pengaturan ini dibantu oleh adanya sfingter, yaitu otot-otot yang tersusun melingkar antara lambung dan usus dua belas jari.
d. Usus Halus
Perhatikan Gambar 4.15! Usus
halus memiliki panjang sekitar 8,25 meter. Usus halus terdiri
atas tiga bagian yaitu,
usus 12 jari (duodenum) dengan
panjang sekitar 0,25 meter, usus tengah (jejunum) dengan
panjang sekitar 7 meter, dan usus penyerapan (ileum) dengan panjang
sekitar 1 meter. Dalam usus halus terjadi pencernaan secara kimiawi saja. Pada
duodenum terdapat saluran yang
terhubung dengan kantung empedu dan pankreas. Getah
pankreas mengandung enzim lipase, amilase, dan tripsin. Enzim
Pencernaan makanan
dilanjutkan di jejunum. Pada bagian ini terjadi pencernaan terakhir sebelum
zat-zat makanan diserap. Zat-zat makanan setelah melalui jejunum menjadi bentuk
yang siap diserap. Penyerapan zat-zat makanan terjadi di ileum.
Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral
setelah diserap oleh vili usus halus akan dibawa oleh darah menuju hati dan
diedarkan ke seluruh tubuh. Glukosa
dalam hati selanjutnya disimpan dalam bentuk glikogen. Asam lemak, gliserol,
dan vitamin yang larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus akan
dibawa oleh pembuluh getah bening menuju hati, kemudian disimpan dalam jaringan
lemak. Tahukah kamu bagaimana usus dapat menyerap zat-zat makanan dengan sangat
efektif? Agar kamu mengetahuinya, ayo lakukan aktivitas berikut!
Setelah kamu melakukan Aktivitas
4.5 kamu dapat melihat analogi peristiwa
penyerapan yang terjadi dalam usus halus. Struktur usus manusia memiliki
lipatan-lipatan, baik bagian luar maupun bagian dalam, yang berfungsi untuk
memperluas bidang penyerapan. Perhatikan Gambar 4.16!
Semakin luas bidang
permukaan bagian dalam usus, semakin banyak vili yang terdapat akan menyebabkan
proses penyerapan yang terjadi juga akan semakin efektif. Maha
Suci Tuhan yang telah merancang struktur usus halus seperti
itu. Bayangkan apabila
struktur usus datar, maka penyerapannya juga tidak efektif dan
membutuhkan waktu yang sangat lama, akibatnya kita akan kekurangan pasokan
nutrisi.
e.
Usus Besar
Usus besar atau kolon
memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon asendens (naik), kolon transversum
(mendatar), dan kolon desendens (menurun)
dan berakhir pada anus. Di antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu
(sekum). Perhatikan Gambar 4.17!
Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (apendiks)
yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.
Bahan makanan yang sampai
pada usus besar dapat dikatakan sebagai
zat-zat sisa. Zat-zat
sisa berada dalam
usus besar selama 1 sampai 4 hari. Zat sisa tersebut
terdiri atas sejumlah
besar air dan bahan makanan yang tidak dapat
tercerna, misalnya selulosa. Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Bila kadar air
pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap
kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka
dinding usus besar akan mengeluarkan
air dan mengirimnya ke sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali
bakteri Escherichia coli yang membantu membusukkan
sisa-sisa makanan tersebut. Bakteri Escherichia
coli mampu membentuk vitamin K dan B12.
Tahukah kamu bahwa di dalam saluran pencernaan juga melibatkan tekanan? Perhatikan Gambar 4.18! Tekanan dalam saluran pencernaan berkisar di antara 0,5 hingga 5 kilo Pasca (kPa). Tekanan dalam usus halus berkisar di antara 1,5 hingga 1,9 kPa, sedangkan dalam usus besar berkisar di antara 2,1 - 2,8 kPa. Tekanan ini dihasilkan oleh gaya otot polos pada saluran pencernaan. Tekanan ini yang membuat makanan dapat terus bergerak mulai dari mulut menuju anus.
2.
Organ Pencernaan Tambahan
Proses
pencernaan manusia tidak hanya terdiri atas
saluran pencernaan, tetapi juga terdapat organ
pencernaan tambahan berupa kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan membantu mencerna makanan dengan menghasilkan enzim-enzim yang
digunakan dalam pencernaan
makanan secara kimiawi. Terdapat tiga organ pencernaan tambahan yaitu hati,
a.
Hati
Hati merupakan kelenjar
terbesar dalam tubuh, berada pada bagian rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati berperan
dalam proses detoksifikasi. Ketika dalam darah terkandung beberapa zat yang
berbahaya dan bersifat racun maka hati akan menetralisir racun tersebut
sehingga tidak berbahaya bagi tubuh.
Hati merupakan organ
penyimpanan. Hati akan memindahkan zat besi
(Fe) dan vitamin
A, D, E, K, dan B12 dari
darah dan menyimpannya. Hati juga berperan dalam menjaga keseimbangan kadar glukosa darah. Ketika kadar glukosa dalam darah
rendah, hati akan melepaskan glukosa dengan cara memecah glikogen. Bahkan,
jika dibutuhkan hati akan mengubah gliserol, asam lemak, dan
asam amino menjadi glukosa. Selain itu, hati juga mengatur kadar kolesterol
dalam darah. Kolesterol akan diubah menjadi asam kolik (cholic acid)
yang berfungsi untuk
mengemulsi lemak. Sel-sel hati akan mengeluarkan getah yang mengandung
kolesterol, asam kolik, garam empedu, lesitin, bilirubin, dan elektrolit. Getah
ini disebut dengan getah empedu.
b.
Kantung Empedu
Kantung empedu merupakan
organ yang berada di bawah hati. Kantung ini akan menyimpan getah empedu yang
dihasilkan oleh hati. Getah empedu berwarna kuning kehijauan karena mengandung
pigmen bilirubin. Bilirubin merupakan pigmen yang terbentuk dari pemecahan hemoglobin. Getah empedu akan
dikeluarkan ke usus
halus dan berperan dalam mengemulsi lemak. Dengan demikian,
lemak akan terpecah menjadi
butiran-butiran kecil sehingga lebih mudah dicerna oleh enzim pencernaan dan
melanjutkan proses pemecahan hingga dapat diserap oleh tubuh.
c.
Pancreas
Pankreas merupakan organ
yang berada di balik perut di belakang lambung. Sel-sel pada pankreas akan
menghasilkan carian pankreas, yang akan masuk
ke dalam duodenum
melalui saluran pankreas. Getah pankreas mengandung sodium bikarbonat (NaHCO3)
dan enzim- enzim pencernaan yang berperan dalam pemecahan karbohidrat, protein,
dan lemak. Pankreas juga merupakan kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon
insulin. Hormon insulin
ini berfungsi mengatur proses pengubahan glukosa dalam
darah menjadi glikogen
yang disimpan dalam hati. Adanya hormon insulin inilah yang mengontrol
keseimbangan jumlah glukosa dalam darah. Apabila terjadi gangguan dalam
produksi insulin maka dapat mengakibatkan penyakit diabetes.
C.
Gangguan pada Sistem Pencernaan dan Upaya untuk Mencegah atau
Menanggulanginya
1.
Obesitas
Obesitas adalah suatu
kondisi tubuh yang memiliki kandungan lemak berlebih, sehingga dapat
menimbulkan efek negatif pada kesehatan. Obesitas dapat meningkatkan risiko
terkena beberapa jenis penyakit, seperti
penyakit jantung, diabetes, dan osteoartritis. Obesitas umumnya disebabkan
karena konsumsi makanan yang berlebih dan kurangnya aktivitas tubuh. Namun
demikian, obesitas juga dapat disebabkan oleh keturunan melalui pewarisan gen
atau akibat konsumsi obat tertentu. Pada beberapa orang, ada yang sedikit mengonsumsi
makanan namun mengalami kelebihan berat badan. Hal ini dapat disebabkan laju
metabolisme tubuh yang lambat.
Upaya utama untuk mencegah
atau menangani obesitas adalah dengan berolahraga dan mengatur pola makan. Pengaturan pola makan dapat
dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung energi,
seperti makanan yang tinggi gula dan lemak, dan banyak mengonsumsi makanan yang
mengandung serat tinggi.
Untuk mengetahui apakah tubuhmu mengalami obsesitas atau tidak, dapat dilakukan dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus sebagai berikut.
Bandingkanlah hasil
perhitungan IMT dengan kriteria pada Tabel 4.13!
Tabel 4.13 Kriteria Indeks Massa Tubuh (IMT)
Rentang IMT (Kg/m2) |
Kriteria |
< 18,5 |
Berat
badan kurang |
18,5 - 24,9 |
Berat
badan normal |
25,0 - 29,9 |
Berat
badan berlebih |
30,0 - 34,9 |
Obesitas
(OB) kelas I |
35,0 - 39,9 |
Obesitas
(OB) kelas II |
> 40,0 |
Obesitas
(OB) kelas III |
2.
Karies Gigi
Karies gigi atau gigi
berlubang, merupakan kerusakan gigi akibat infeksi bakteri yang merusak lapisan
gigi sehingga merusak struktur gigi. Perhatikan Gambar 4.20! Bakteri pada mulut mengolah gula sehingga
menghasilkan asam. Asam yang diproduksi selama metabolisme dalam mulut ini
dapat merusak gigi. Gigi berlubang dapat menyebabkan nyeri pada gigi jika
sampai terlalu dalam kerusakannya karena telah sampai merusak saraf gigi.
Pada umumnya penyakit gigi dan mulut disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan mulut. Oleh karena itu, upaya pencegahan yang dapat kamu lakukan adalah dengan memerhatikan kebersihan gigi. Menyikat gigi minimal 2 kali sehari, membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi, obat kumur atau berkumur dengan larutan garam dan air hangat dapat membantu mengurangi plak pada gigi, serta pemeriksaan gigi secara teratur dapat mengurangi perkembangan bakteri yang menyebabkan terjadinya penyakit pada mulut dan gigi. Selain itu kamu juga harus mengurangi makanan- makanan manis seperti permen, minuman bersoda, atau makanan manis lainnya agar jumlah plak yang menempel pada gigi berkurang. Kamu dapat berkumur dengan air setelah banyak makan makanan manis. Perbanyak minum air putih juga dapat mengurangi plak yang menempel pada gigi.
3.
Mag (Gastritis)
Sakit Mag (gastritis), merupakan penyakit yang menyebabkan terjadinya peradangan atau iritasi pada lapisan lambung. Perhatikan Gambar 4.21! Mag dapat diakibatkan meningkatnya asam lambung, infeksi bakteri Helicobacter pylori, peningkatan asam lambung, stres, makan tidak teratur, dan mengonsumsi makanan yang terlalu pedas atau asam. Mag dapat dicegah dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan, menghindari makanan yang memicu produksi asam lambung yang berlebihan seperti makanan asam, makanan pedas, dan kopi. Selain itu menghindari stres yang berlebihan juga dapat membantu mencegah sakit mag. Apabila mag disebabkan adanya infeksi bakteri Helicobacter pylori, dapat diobati dengan mengonsumsi obat antibiotik seperti amoksilin dan tetrasiklin. Namun, tentu harus dengan resep dari dokter.
4.
Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit
peradangan pada hati. Orang yang menderita hepatitis ringan memiliki gejala
seperti orang yang terkena flu, yaitu sakit otot dan persendian, demam, diare,
dan sakit kepala. Penderita hepatitis akut dapat mengalami jaundice (menguningnya kulit dan mata),
membesarnya hati, dan membesarnya limfa
. Hepatitis apabila tidak
segera ditangani dapat memicu fibrosis (kerusakan pada hati) dan sirosis (gagal
hati kronis). Sirosis dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker hati.
Virus hepatitis B merupakan
penyebab utama penyakit hepatitis. Selain virus hepatitis B, penyakit hepatitis
juga dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, Protozoa, racun seperti alkohol, dan
penggunaan obat secara terus menerus, seperti parasetamol.
5.
Diare
Diare adalah penyakit pada
saluran usus besar yang disebabkan oleh infeksi bakteri
dan Protozoa, seperti
Entamoeba coli. Ketika terjadi infeksi, dinding usus besar
teriritasi, gerakan peristaltik meningkat, serta air tidak dapat diserap.
Penderita diare dapat mengalami dehidrasi karena air dalam usus terus menerus
dikeluarkan, selain itu penderita diare juga akan mengalami mulas di perut
karena kontraksi otot pada usus besar terjadi terus menerus.
Upaya mencegah diare adalah
dengan menjaga kebersihan makanan yang kamu makan, karena makanan yang kurang
higienis biasanya mengandung bakteri yang dapat menyebabkan diare, cucilah
tangan sebelum makan, minum air yang dimasak atau air kemasan yang higienis,
dan jagalah kebersihan diri dan lingkungan. Apabila terkena diare, penanganan
yang dilakukan adalah dengan meminum oralit (larutan gula garam) untuk
mengganti cairan yang bayak keluar saat diare, atau dapat juga minum obat
diare. Obat diare biasanya memiliki fungsi utama membantu proses pemadatan
feses, bukan menghentikan diare. Apabila sakit diare belum teratasi segeralah
memeriksakan diri ke dokter.
6.
Konstipasi
Konstipasi merupakan kondisi
feses keras atau kering sehingga sulit dikeluarkan. Penyebab konstipasi adalah
kurangnya asupan makanan berserat dan kurang minum. Ketika feses tidak
dikeluarkan secara teratur, air yang terkandung di dalamnya akan
terserap sehingga
menyebabkan feses keras atau kering sehingga sulit dikeluarkan. Upaya mencegah
konstipasi di antaranya adalah tidak sering
menahan buang air besar, makan makanan yang berserat seperti sayur dan
buah-buahan, hindari mengonsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula (seperti
makanan manis, keju, makanan olahan) karena makanan tersebut dapat
menimbulkan konstipasi, minum
cukup banyak air. Banyak minum dan makan makanan berserat
akan membantu pergerakan feses dan membantu feses lebih lunak sehingga dapat
menghindari konstipasi. Selain itu peningkatan aktivitas fisik juga membantu
mengatasi konstipasi.
7.
Gejala Kekurangan Vitamin
Kekurangan vitamin pada
tubuh disebut dengan avitaminosis. Pada Tabel 4.14 berikut akan dipaparkan
beberapa gejala kekurangan vitamin pada tubuh.
Tabel 4.14 Gejala Kekurangan Vitamin
Vitamin |
Gangguan |
Vitamin A |
Penglihatan
kabur, kerusakan hati dan tulang, rambut rontok |
Vitamin B |
Penyakit beri-beri, gangguan saraf,
kehilangan berat badan berlebih, dan anemia |
Vitamin C |
Skorbut (degenerasi kulit, gigi, pembuluh
darah), sariawan, lemas, luka yang lambat sembuh, dan gangguan kekebalan
tubuh |
Vitamin D |
Riket (cacat tulang) pada anak-anak,
pelunakan tulang pada orang dewasa, kerusakan otak, kardiovaskular, dan
ginjal |
Vitamin E |
Degenerasi
sistem saraf |
Vitamin K |
Kelainan
penggumpalan darah, kerusakan hati dan anemia |
8.
Gejala Kekurangan Mineral
Kekurangan mineral juga
dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Perhatikan Tabel
4.15 untuk mengetahui beberapa gejala akibat kurangnya asupan mineral.
Tabel 4.15 Gejala Kekurangan Mineral pada Tubuh
Mineral |
Gangguan |
Kalsium
(Ca) |
Keterlambatan
pertumbuhan dan kehilangan massa tulang |
Fosfor
(P) |
Lemas, kehilangan mineral dari tulang, dan
kehilangan kalsium |
Magnesium
(Mg) |
Gangguan
sistem saraf |
Natrium
(Na) |
Kram
otot dan nafsu makan berkurang |
Besi
(Fe) |
Anemia
dan kelainan kekebalan tubuh |
Iodium
(I) |
Gondok
(pembengkakan kelenjar tiroid) |
Seng
(Zn) |
Kegagalan pertumbuhan, kelainan kulit,
kegagalan reproduksi, dan gangguan kekebalan tubuh |
Setelah mempelajari
berbagai jenis nutrisi
yang dibutuhkan oleh tubuh serta
bagaimana sistem pencernaan makanan pada tubuhmu, sekarang kamu telah
mengetahui bagaimana pentingnya sistem pencernaan tubuh dalam mengolah
makanan sehingga dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Oleh karena itu, sekarang kamu harus mulai memerhatikan kesehatan sistem
pencernaanmu dan asupan nutrisi yang baik untuk tubuh. Pola makan yang seimbang
dengan aktivitas harianmu serta pola makan yang teratur merupakan salah satu
upaya menjaga kesehatan sistem pencernaanmu. Tentunya masih banyak lagi upaya menjaga kesehatan
yang dapat kamu lakukan. Coba tuliskan
beberapa upaya lain untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
0 Comments:
Posting Komentar