KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Segala sesuatu yang ada di sekitar kita terdiri atas benda-benda. Perhatikan air yang biasa diminum, udara yang dihirup setiap saat, atau uang logam yang digunakan sebagai uang jajan. Tersusun atas apakah benda-benda tersebut? Air (H2O) merupakan zat cair yang tersusun atas 2 atom hidrogen (H) dan 1 atom oksigen (O). Udara yang dihirup merupakan gas oksigen. Uang logam merupakan zat padat yang terdiri atas campuran tembaga dan perunggu. Coba perhatikan meja belajar dan tumbuhan. Apa bedanya meja belajar dan tumbuhan yang ada di sekitarmu? Apakah tumbuhan mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan berkembang, bernapas, dan berkembang biak? Bandingkan ciri-ciri tumbuhan tersebut dengan ciri-ciri meja belajar. Apa beda tumbuhan dan kucing piaraanmu? Secara garis besar, benda-benda di alam semesta ini terdiri atas benda hidup (makhluk hidup) dan benda tak hidup. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri. Dalam bab ini, kamu akan mempelajari karakteristik benda hidup (makhluk hidup) dan benda-benda tak hidup yang ada di lingkungan sekitar serta bagaimana mengklasifikasikannya. Kamu akan kagum terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan bumi beserta segala isinya. Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan berbagai jenis makhluk hidup dengan sangat teratur. Tuhan Yang Maha Esa juga menciptakan alam semesta ini dengan sempurna, seperti air, udara, hutan, batuan, dan berbagai macam mineral yang terdapat dalam perut bumi. Oleh karena itu, kamu wajib selalu bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakan kamu sebagai makhluk yang paling sempurna. Kamu juga wajib menjaga alam semesta ini agar tetap lestari dan tidak dicemari oleh, berbagai macam zat berbahaya yang dapat merusak lingkungan karena itu kamu harus bersungguh-sungguh mempelajari karakteristik benda-benda di sekitarmu. Kemudian mengklasifikasikannya berdasarkan sifat-sifat atau ciri-ciri dari benda-benda tersebut.
Perhatikan Gambar 2.1 gambar anak
yang sedang bermain bola dan gambar robot. Apa persamaan dan perbedaannya?
Persamaannya adalah anak kecil yang sedang bermain bola dan robot sama-sama
dapat bergerak. Perbedaannya ialah robot tidak dapat tumbuh dan berkembang,
tidak dapat bernapas, dan tidak dapat berkembang biak. Anak kecil dapat tumbuh
dan berkembang, dapat bernapas, dan dapat berkembang biak. Anak kecil memiliki
ketiga ciri tersebut.
A.
Ciri-ciri Benda di Lingkungan
Sekitar
Di lingkungan sekitar terdapat banyak sekali benda. Mobil, motor, sepeda, sepatu, pensil, udara, papan tulis merupakan bentuk benda. Setiap jenis benda mempunyai sifat atau ciri yang membedakannya dari jenis benda lain. Perhatikan Gambar 2.3. Tersusun dari apa sajakah sebuah mobil?
B.
Mengklasifikasi Makhluk Hidup
Manusia, hewan, dan tumbuhan
merupakan kelompok makhluk hidup. Makhluk hidup dan benda tak hidup atau benda
mati dibedakan dengan adanya ciri-ciri kehidupan. Makhluk hidup menunjukkan
adanya ciri-ciri kehidupan antara lain bergerak, bernapas, tumbuh dan
berkembang, berkembang biak, memerlukan nutrisi, dan peka terhadap rangsang.
Benda mati tidak memiliki ciri-ciri tersebut.
1.
Ciri-ciri Makhluk Hidup
Secara umum, ciri-ciri yang
ditemukan pada makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, makan dan minum, tumbuh
dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang,
dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
a.
Bernapas
Setiap saat kamu bernapas, yaitu
menghirup udara yang di antaranya mengandung oksigen (O2) dan mengeluarkan
udara dengan kandungan karbon dioksida (CO2) lebih besar dari yang dihirup.
Kamu dapat merasakan kebutuhan bernapas dengan cara menahan untuk tidak
menghirup udara selama beberapa saat. Tentunya kamu akan merasakan sesak
sebagai tanda kekurangan oksigen.
b.
Memerlukan Makanan
Untuk beraktivitas, setiap makhluk hidup memerlukan energi. Dari manakah energi tersebut diperoleh? Untuk memperoleh energi, makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman. Perhatikan Gambar 2.5.
c.
Bergerak
Kamu dapat berjalan, berlari, berenang, dan menggerakkan tangan. Itu merupakan ciri bergerak. Tubuhmu dapat melakukan aktivitas karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Perhatikan Gambar 2.6.
d.
Tumbuh dan Berkembang
Perhatikan tubuhmu, samakah tinggi dan massa tubuhmu sekarang dengan tinggi dan massa tubuhmu waktu masih kecil? Tentu saja tidak sama. Tinggi dan massa tubuhmu akan bertambah seiring pertambahan usia. Proses inilah yang disebut dengan tumbuh. Hewan juga mengalami hal yang sama. Kupu-kupu bertelur, telur tersebut kemudian menetas menjadi ulat, lalu menjadi kepompong, kepompong berubah bentuk menjadi kupu-kupu muda, dan akhirnya berkembang menjadi kupu-kupu dewasa. Perhatikan Gambar 2.7.
e.
Berkembangbiak (Reproduksi)
Kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan disebut berkembang biak (reproduksi). Berkembang biak bertujuan untuk melestarikan keturunan agar tidak punah. Sebagai contoh kamu lahir dari ayah dan ibu. Ayah dan ibumu masing-masing juga mempunyai orangtua yang kamu panggil kakek dan nenek, dan seterusnya. Perhatikan Gambar 2.8.
f.
Peka Terhadap Rangsangan
Bagaimanakah reaksi kamu jika tiba-tiba ada sorot lampu yang sangat terang masuk ke mata? Tentu secara spontan kamu akan segera menutup kelopak mata. Dari contoh itu menunjukkan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang diterima. Kemampuan menanggapi rangsangan disebut irritabilitas. Perhatikan Gambar 2.9.
Irritabilitas
merupakan kemampuan makhluk hidup
untuk menanggapi rangsangan. Hewan dan manusia dilengkapi dengan alat indra
untuk menanggapi rangsang, seperti hidung untuk mencium bau, mata untuk
melihat, dan telinga untuk mendengar. Hewan tertentu memiliki alat indra
khusus, seperti gurat sisi pada ikan yang berfungsi untuk mengetahui perubahan
tekanan air. Tumbuhan juga mempunyai kepekaan terhadap rangsang yang menghasilkan
gerak pada tumbuhan. Rangsang tersebut dapat berasal dari sentuhan, cahaya
matahari, air, zat kimia, suhu, dan gravitasi bumi.
g.
Menyesuaikan diri Terhadar Lingkungan
Kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan disebut adaptasi. Contohnya tumbuhan yang
hidup di tempat kering (sedikit mengandung air) memiliki daun yang sempit dan
tebal, sedangkan tumbuhan yang hidup di tempat basah (banyak mengandung air)
memiliki daun lebar dan tipis.
h.
Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Pernahkah kamu ke pasar tradisional? Pernahkah kamu memerhatikan para pedagang mengelompokkan barang-barang dagangannya? Ada kelompok sayuran, dan ada kelompok buah-buahan. Adapula kelompok barang kebutuhan pokok, dan lainlain. Pernahkah kamu memerhatikan macammacam hewan di sekitarmu? Ada hewan piaraan, ada hewan ternak, dan ada hewan liar. Masih banyak lagi aneka ragam makhluk hidup yang ada di bumi yang beragam jenis sifat serta ciri-cirinya. Untuk mempermudah dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup tersebut, manusia melakukan pengelompokan makhluk hidup. Pengelompokan makhluk hidup dinamakan klasifikasi. Pada subbab ini, kamu akan mempelajari bagaimana makhluk hidup di muka bumi diklasifikasikan. Untuk memudahkan pemahamanmu, lakukan kegiatan berikut.
Klasifikasi makhluk hidup adalah
suatu cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri yang
dimiliki. Tujuan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah untuk mempermudah
mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Tujuan khusus/lain
dari klasifikasi makhluk hidup adalah seperti berikut.
1.
Mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki.
2.
Mendeskripsikan ciri-ciri suatu
jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang
lain. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.
3.
Memberi nama makhluk hidup yang
belum diketahui namanya.
Berikut ini adalah dasar-dasar
klasifikasi makhluk hidup.
1.
Klasifikasi makhluk hidup
berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya.
2.
Klasifikasi makhluk hidup
berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam tubuh (anatomi).
3.
Klasifikasi makhluk hidup
berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.
1.
Klasifikasi Dikoton dan Kunci
Determinasi
Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-kelompok berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok-kelompok tersebut dapat didasarkan pada ukuran besar hingga kecil dari segi jumlah anggota kelompoknya. Namun, kelompok-kelompok tersebut disusun berdasarkan persamaan dan perbedaan. Makin ke bawah persamaan yang dimiliki anggotanya di dalam tingkatan klasifikasi tersebut makin banyak dan memiliki perbedaan makin sedikit. Urutan kelompok ini disebut takson. Orang yang pertama melakukan pengelompokan ini adalah Linnaeus (1707-1778) berdasarkan kategori yang digunakan pada waktu itu. Perhatikan Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Urutan takson pada makhluk hidup
Bahasa Latin |
Bahasa Indonesia |
Bahasa Inggris |
Regnum |
Dunia |
Kingdom |
Divisio/Phyllum |
Divisi/Filum |
Division/Phyllum |
Classis |
Kelas |
Class |
Ordo |
Bangsa |
Order |
Familia |
Suku |
Family |
Genus |
Marga |
Genus |
Species |
Jenis |
Species |
Urutan tersebut didasarkan atas persamaan ciri
yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri semakin khusus dan perbedaan
ciri semakin sedikit.
a.
Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
Para ahli melakukan
pengklasifikasian tumbuhan dengan memerhatikan beberapa kriteria yang menjadi
penentu dan selalu diperhatikan. Berikut contohnya.
1)
Organ perkembangbiakannya, apakah
dengan spora atau dengan bunga.
2)
Habitusnya, apakah berupa pohon,
perdu atau semak.
3)
Bentuk dan ukuran daun.
4)
Cara berkembang biak, apakah dengan
seksual (generatif) atau aseksual
5)
vegetatif).
b.
Kriteria Klasifikasi Hewan
Sama halnya dengan pengklasifikasian
tumbuhan, dalam mengklasifikasikan hewan, para ahli juga mengklasifikasi dengan
melihat kriteria berikut ini.
1)
Saluran pencernaan makanan. Hewan
tingkat rendah belum mempunyaisaluran pencernaan makanan. Hewan tingkat tinggi
mempunyai lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus.
2)
Kerangka (skeleton), apakah kerangka
di luar tubuh (eksoskeleton) atau di dalam tubuh (endoskeleton).
3)
Anggota gerak, apakah berkaki dua,
empat, atau tidak berkaki.
c.
Kunci Determinasi
Kunci determinasi merupakan suatu
kunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo, famili,
genus, atau spesies. Dasar yang dipergunakan kunci determinasi ini adalah
identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah seperti berikut.
1)
Kunci harus dikotomi.
2)
Kata pertama dalam tiap pernyataan
dalam 1 kuplet harus identik, contoh
ü tumbuhan berumah satu…
ü tumbuhan berumah dua…
3)
Pilihan atau bagian dari kuplet
harus kontradiktif, sehingga satu bagian dapat diterima dan yang lain ditolak.
4)
Hindari pemakaian kisaran yang
tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet, contohnya
panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil.
5)
Gunakan sifat-sifat yang bisa
diamati.
6)
Pernyataan dari dua kuplet yang
berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.
7)
Setiap kuplet diberi nomor.
8)
Buat kalimat pertanyaan yang pendek.
Sekarang kita sudah dapat
mengelompokkan benda dan cara pengelompokan ini dikenal dengan pengelompokan
dikotom. Berdasarkan kegiatan tersebut, kamu dapat mengetahui bahwa para ahli
dapat berbeda dalam mengklasifikasi makhluk hidup. Pengklasifikasian yang
dilakukan dibenarkan selama dasar dalam mengklasifikasi jelas dan tepat. Setiap
ahli mengklasifikasi berdasarkan persamaan-persamaan yang mereka amati. Untuk
menambah pemahamanmu mengenai bagaimana cara mengelompokkan makhluk hidup,
lakukan kegiatan berikut.
Bentuk diagram tersebut merupakan
contoh kunci dikotom. Kunci dikotom berisi keterangan yang disusun berpasangan
dan menunjukkan ciri yang berlawanan.
Kunci determinasi merupakan cara
atau langkah untuk mengenali organisme dan mengelompokkannya pada takson
makhluk hidup. Kunci determinasi adalah uraian keterangan tentang ciri-ciri
makhluk hidup yang disusun berurut mulai dari ciri umum hingga ke ciri khusus
untuk menemukan suatu jenis makhluk hidup. Kunci determinasi yang paling
sederhana ialah kunci dikotom. Kunci dikotom berisi keterangan yang disusun
berpasangan dan menunjukkan ciri yang berlawanan.
Berikut adalah cara membuat kunci
determinasi.
Data pada diagram kunci dikotom di
atas, jika ditulis akan menjadi kunci determinasi sebagai berikut.
1.a. Tumbuhan yang
berspora ........................................................................2a
b.Tumbuhan yang tidak berspora
................................................................3a
2.a.
Tumbuhan yang berbatang jelas
.........................................................Suplir
b. Tumbuhan yang tidak berbatang jelas
...............................................Lumut
3.a. Berbiji tertutup .........................................................................................4a
b. Berbiji terbuka
..................................................................................Belinjo
4.a.
Biji berkeping dua .....................................................................................5a
b. Biji berkeping satu
............................... .............................................Jagung
5.a.
Berbunga kupu-kupu ........................................................................
Kedelai
b. Berbunga terompet
.............................................................................Terung
Bagaimanana cara membuat kunci
determinasi?
Lakukan langkah-langkah berikut ini.
1. Bacalah dengan teliti kunci dikotom mulai dari awal pada
kegiatan di atas.
2. Cocokkan ciri-ciri tumbuhan yang kamu amati dengan ciri-ciri
yang terdapat pada kunci dikotom.
3. Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci dikotom sudah sesuai
dengan ciri-ciri tumbuhan yang kamu amati, catatlah nomornya dan lanjutkan
pembacaan kunci pada nomor berikutnya yang ditunjukkan di akhir pernyataan.
4. Buat daftar kunci determinasi berdasarkan kunci dikotom dan
bandingkan dengan kelompok yang lain.
5. Jika kamu mendapat kesulitan, bertanyalah kepada gurumu.
2.
Kelompok Makhluk Hidup yang
Berukuran Kecil (Mikroskopis)
Tahukah kamu bahwa ada makhluk hidup yang berukuran sangat kecil? Tempat hidupnya di mana-mana, misalnya di dalam tanah, dalam air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan dalam sebutir debu. Pada Gambar 2.18 berikut kamu dapat melihat bakteri Escherichia coli yang dilihat dengan mikroskop elektron (a) dan dengan mikroskop cahaya menggunakan pewarnaan Gram (b).
Pada pengamatan makhluk hidup yang
berukuran kecil, kamu memerlukan alat bantu yang disebut mikroskop. Sebelum
memulai kegiatan ini, sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu tentang
mikroskop dan bagaimana cara menggunakan mikroskop tersebut. Perhatikan
penjelasan di bawah ini!
Mengenal dan Menggunakan Mikroskop
a.
Bagian-bagian Mikroskop
Pada Gambar 2.19 dan Tabel 2.5 kamu dapat mempelajari mikroskop cahaya beserta bagian-bagian dan fungsinya. Selain itu, kamu juga akan mengenal mikroskop elektron yang biasa digunakan untuk melihat mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya.
Bagian
Mikroskop |
Fungsi |
|
Optik |
Mekanik |
|
Lensa okuler |
|
Lensa yang berhubungan dengan mata langsung
pengintai atau pengamat yang berfungsi untuk memperbesar bayangan objek. Ada
3 buah lensa, yaitu dengan perbesaran 5 x, 10 x, dan 15 x. |
Lensa objektif |
|
Lensa yang berada di dekat objek/ benda benda. Susunan lensa biasanya terdiri atas 3 atau 4 buah dengan perbesaran masing-
masing 4 x, 10 x, 45 x, dan 100 x. |
Diafragma |
|
Untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke
lensa objektif. |
Cermin ada dua, yaitu cermin datar dan cermin
cekung |
|
Cermin
berfungsi untuk mengarahkan cahaya
pada objek. Cermin
datar digunakan ketika cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan cermin cekung digunakan
untuk mengumpulkan cahaya. |
|
Tabung mikroskop |
Untuk menghubungkan lensa okuler dan |
|
(Tubus) |
lensa objektif. |
|
Meja sediaan (meja |
Sebagai tempat meletakkan objek atau |
|
preparat) |
preparat yang diamati.
Bagian tengah meja |
|
|
terdapat lubang untuk melewatkan sinar. |
|
Klip (penjepit |
Untuk menjepit preparat agar |
|
objek) |
kedudukannya tidak bergeser
ketika sedang |
|
|
diamati. |
|
Lengan mikroskop |
Untuk pegangan pada saat memindahkan |
|
|
atau membawa mikroskop. |
|
Pemutar halus |
Untuk menggerakkan (menjauhkan/ |
|
(mikrometer) |
mendekatkan) lensa objektif terhadap |
|
|
preparat secara pelan/halus. |
|
Pemutar kasar |
Untuk menggerakkan tubus ke
atas dan ke |
|
(makrometer) |
bawah secara cepat. |
|
Kondensor |
Untuk mengumpulkan cahaya
yang masuk, |
|
|
alat ini dapat diputar dan dinaikturunkan. |
|
Sekrup
(engsel inklinasi) |
Untuk
mengatur sudut atau tegaknya mikroskop. |
|
Kaki
mikroskop |
Untuk
menyangga atau menopang mikroskop. |
b.
Langkah-langkah Menggunakan
Mikroskop adalah sebagai berikut.
1)
Ambillah mikroskop dari kotak
penyimpanannya. Tangan kanan memegang bagian lengan mikroskop dan tangan kiri
memegang alas mikroskop. Kemudian, mikroskop diletakkan di tempat yang datar,
kering, dan memiliki cahaya yang cukup.
2)
Putar revolver, sehingga lensa
objektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler
yang ditandai bunyi ”klik pada revolver.
3)
Pasang lensa okuler dengan lensa
yang memiliki ukuran perbesaran sedang. Cahaya tampak terang berbentuk bulat
(lapang pandang), seperti yang terlihat pada gambar. Hal tersebut dapat
diperoleh dengan cara berikut.
Ø Atur diafragma untuk mendapatkan cahaya yang terang.
Ø Atur cermin untuk mendapatkan cahaya yang akan dipantulkan
ke diafragma sesuai kondisi ruangan. Pengaturan dilakukan dengan cara melihat
melalui lensa okuler (apakah lapang pandang sudah terang/jelas?). Ingat bahwa:
beberapa mikroskop telah dilengkapi lampu, sehingga tidak perlu mencari cahaya,
cukup mengatur posisi diafragma yang sesuai dengan kebutuhan cahaya terang dan
lurus dengan lensa okuler dan objektif.
4)
Siapkan preparat yang akan diamati,
kemudian letakkan di meja. Aturlah agar bagian yang akan diamati tepat di
tengah lubang meja preparat. Kemudian, jepitlah preparat itu dengan penjepit
objek.
5)
Aturlah fokus untuk memperjelas
gambar objek dengan cara berikut.
Ø Putar pemutar kasar (makrometer) secara perlahan sambil
dilihat dari lensa okuler. Pemutaran dengan makrometer dilakukan sampai lensa
objektif berada pada posisi terdekat dengan meja preparat. Ingat: Jangan
memutar makrometer secara paksa karena akan menekan preparat dan menyebabkan
peparat rusak/pecah/patah.
Ø Lanjutkan dengan memutar pemutar halus (mikrometer), untuk
memperjelas bayangan objek.
Ø Jika letak preparat belum tepat, kaca objek dapat digeser
dengan lengan yang berhubungan dengan penjepit. Jika tidak tersedia, preparat
dapat digeser secara langsung.
6)
Setelah preparat terlihat, untuk
memperoleh perbesaran kuat gantilah lensa objektif dengan ukuran dari 10 x, 40
x, atau 100 x dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik. Usahakan agar
posisi preparat tidak bergeser. Jika hal ini terjadi, kamu harus mengulangi
dari awal.
7) Setelah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat penyimpanan.
3.
Kelompok Monera dan Protista
Setelah mempelajari mikroskop, mari
kita lanjutkan kegiatan berikut ini.
Pada pengamatan tersebut di atas, kamu akan menemukan makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Selnya memiliki membran inti (eukariotik), bersel tunggal (uniseluler), dan yang mampu berkembang biak. Makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah kelompok Protista. Beberapa contoh kelompok Protista adalah Amoeba, Euglena, Paramecium, Dictyostelium discoideum, Saprolegnia sp., Physarium polycephalum, Phytophtora infestans. Perhatikan Gambar 2.21.
Selain kelompok Protista yang bersifat mikroskopis, terdapat juga Protista yang bersifat makroskopis (dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop) seperti di Gambar 2.22.
Protista juga ada yang menyerupai hewan. Kelompok Protista ini disebut Protozoa. Kelompok Protozoa di antaranya adalah Paramecium, Entamoeba histolytica yang terdapat pada usus besar yang dapat mengakibatkan penyakit diare, dan Plasmodium malariae yang terdapat pada sel darah merah yang mengakibatkan penyakit malaria.
Selain dari kelompok di atas, masih banyak makhluk hidup yang bersifat mikroskopis yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai ciri-ciri seperti selnya tidak memiliki membran inti (prokariotik), bersel satu (uniseluler), dan mampu berkembang biak dengan membelah diri. Makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah kelompok Monera. Contoh kelompok Monera ialah bakteri dan alga biru. Bakteri terdapat di lingkungan kita, ada yang bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti bakteri Escherichia coli yang berperan membantu memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan sisa makanan. Ada pula bakteri yang berbahaya bagi kehidupan manusia seperti Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TB (tuberculosis paru). Bahkan ada beberapa kelompok makhluk hidup mikroskopis yang tidak dapat dilihat hanya dengan mikroskop biasa (mikroskop cahaya) tetapi harus dengan mikroskop elektron. Perhatikan Gambar 2.24.
Beberapa contoh anggota Monera dari ganggang biru dapat kamu perhatikan pada Gambar 2.25 berikut.
Klasifikasi terhadap makhluk hidup
diperlukan sehingga memudahkan kita untuk mempelajari jenis-jenis makhluk
hidup. Di antara makhluk hidup yang ada, terdapat kelompok bakteri dan jamur.
Menurut kamu, apa yang akan terjadi di bumi ini jika tidak ada bakteri dan
jamur?
4.
Kelompok Jamur (Fungi)
Pernahkah kamu melihat roti yang telah lama, kemudian pada bagian roti tersebut terdapat sesuatu seperti serat-serat berwarna putih kehitaman? Atau pernahkah kamu juga melihat nasi yang telah lama dibiarkan akan terdapat sesuatu yang berwarna orange? Perhatikan Gambar 2.26.
Setelah mengamati jamur pada roti
dan nasi, marilah kita lanjutkan dengan melakukan kegiatan berikut ini.
Kelompok jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan bahan organic makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil, berspora, tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya di tempat yang lembap, bersifat saprofit (organisme yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau yang sudah busuk) dan parasite (organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya). Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselium. Pada umumnya, jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium. Contoh makhluk hidup yang termasuk kelompok jamur adalah jamur roti, ragi tapai, jamur tiram putih, dan jamur kayu. Perhatikan Gambar 2.28
Pada klasifikasi 5 kingdom, Myxomycota
dan Oomycota termasuk kelompok Protista, yaitu Protista mirip jamur. Jamur
dibagi menjadi 6 Filum, yaitu Chytridiomycota, Zygomycotina, Glomeromycota,
Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina.
5.
Kelompok Tumbuh-tumbuhan
Berdasarkan klasifikasi lima
kingdom, makhluk hidup dibagi ke dalam kelompok Animalia (hewan), Plantae (Tumbuhan),
Fungi (Jamur), Protista, dan Monera. Kelima kingdom diklasifikasi berdasarkan karakteristik
yang khas dari setiap organismeorganisme yang menyusunnya. Kingdom Plantae (tumbuhan)
dibagi ke dalam beberapa divisio, yakni Lumut (Bryophyta), Paku-pakuan (Pteridophyta),
serta tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Berdasarkan morfologi atau susunan
tubuh, tumbuhan dapat dibedakan lagi atas dua jenis kelompok besar, yaitu
sebagai berikut.
1)
Tumbuhan tidak berpembuluh (Thallophyta)
yang meliputi lumut (Bryophyta).
2) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta), meliputi paku-pakuan (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Perhatikan Gambar 2.30.
a.
Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku
Tumbuhan lumut dan tumbuhan paku
adalah tumbuhan yang memiliki spora serta berkembang biak dengan cara vegetatif
dan generatif. Tumbuhan tersebut memiliki klorofil dan berfotosintesis.
Habitatnya berupa tempat yang lembap.
Perbedaan Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku. Gambar 2.31.
Berdasarkan kegiatan tersebut, kamu sudah mengetahui bahwa tumbuh-tumbuhan dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki berkas pengangkut. Kelompok tumbuhan ini belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Contoh tumbuhan yang termasuk kelompok tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan lumut. Memiliki struktur yang menyerupai akar disebut rizoid, berspora, dan berklorofil.
Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang memiliki berkas pengangkut dan sudah dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tumbuhan berpembuluh disebut tumbuhan berkormus. Tumbuhan berkormus terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok kormofita berspora dan kormofita berbiji. Kormofita berbiji mempunyai bunga dan biji. Kormofita berspora tidak mempunyai bunga, misalnya tumbuhan paku (Pteridophyta). Tumbuhan paku memiliki ciri yaitu memiliki akar, batang, dan daun sejati; tidak berbunga; dan tidak berbiji. Ciri lain dari tumbuhan paku adalah daun muda yang menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang menghasilkan spora disebut sporofil dan ada pula daun yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil.
b.
Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
dikelompokkan menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae). Lakukan kegiatan berikutnya untuk memperluas
pemahamanmu tentang tumbuhan berbiji.
Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1)
Berbiji telanjang karena bijinya tidak
dibungkus oleh daun buah.
2) Alat reproduksi berupa bangun seperti
kerucut yang disebut strobilus. Ada dua strobilus, yaitu strobilus jantan dan
betina.
3)
Batang besar dan berkambium.
4)
Berakar tunggang dan serabut.
5) Daun selalu hijau, sempit, tebal, dan kaku. Contoh tumbuhan berbiji terbuka adalah juniper, cemara, damar, pinus, melinjo, dan pakis haji.
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) memiliki bakal biji atau bijinya terlindungi oleh daun buah (carpels). Daun buah dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan yang disebut bunga. Contoh tumbuhan berbiji tertutup adalah mangga, jambu, avokad, anggur, dan nangka.
Kamu sudah mengetahui tentang
ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dari kegiatan sebelumnya.
Tumbuhan Angiospermae bijinya berada di dalam struktur yang tertutup oleh daun
buah, dan memiliki bunga.
Tahukah kamu tumbuhan berbiji
tertutup dapat dibedakan lagi menjadi kelompok tumbuhan berkeping satu (monokotil)
dan kelompok tumbuhan berkeping dua (dikotil)? Bagaimanakah cara mengetahui
ciri-ciri dan mengelompokkan tumbuhan berbiji tertutup? Coba lakukan kegiatan
berikut.
Tumbuhan Angiospermae ada dua, yaitu
tumbuhan berkeping satu (monokotil) yang dapat diamati berdasarkan ciri-ciri
sebagai berikut. Memiliki satu keping daun lembaga, berakar serabut, batang
tidak berkambium, berkas pembuluh pengangkut tersebar, tulang daun sejajar atau
melengkung, dan kelopak bunga pada umumnya kelipatan tiga. Tumbuhan berkeping
dua (dikotil) memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Memiliki dua keping daun
lembaga, berakar tunggang, batang berkambium, tulang daunnya menjari atau
menyirip, berkas pengangkut tersusun dalam satu lingkaran, dan kelopak bunga
kelipatan empat atau lima.
Berdasarkan apa yang telah kita
pelajari sebelumnya, dapat kita simpulkan bahwa tumbuhan dibedakan menjadi 3
kelompok berikut.
1.
Kelompok lumut (Bryophyta).
2.
Kelompok paku-pakuan (Pteridophyta).
3. Kelompok tumbuhan berbiji (Spermatophyta),
yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu.
a)
tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae);
b) tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae),
yang dikelompokkan lagi menjadi dua, yaitu:
4.
tumbuhan monokotil, dan tumbuhan
dikotil.
6.
Kelompok Hewan
Seperti halnya tumbuhan, hewan yang ada di permukaan bumi ini sangat beragam baik bentuknya maupun ukurannya. Ada hewan yang berukuran sangat kecil sampai hewan yang berukuran besar.
Bagaimanakah cara mengetahui
ciri-ciri berbagai jenis hewan? Lakukan langkah-langkah berikut ini.
1)
Buatlah kliping beberapa jenis hewan
yang hidup di perairan dan di darat.
2)
Sebutkan jenis-jenis hewan dan
ciri-cirinya, baik yang ada di perairan maupun di darat. Catatlah hasil
pengamatanmu di buku tugasmu!
3)
Jika mengalami kesulitan, kamu dapat
mencari sumber-sumber di buku, majalah atau di internet.
4) Kumpulkan kliping pada gurumu.
Dunia hewan dikelompokkan menjadi
dua, yaitu hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata) dan hewan bertulang
belakang (Vertebrata).
a.
Hewan Tidak Bertulang Belakang (Avertebrata)
Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata)
dikelompokkan menjadi delapan kelompok. Hewan tersebut adalah hewan berpori (Porifera),
hewan berongga (Coelenterata), cacing pipih (Platyheminthes), cacing gilig (Nemathelminthes),
cacing berbuku-buku (Annelida), hewan lunak (Mollusca), hewan dengan kaki beruas-ruas
(Arthropoda), dan hewan berkulit duri (Echinodermata).
Porifera adalah hewan yang mempunyai pori-pori. Hewan ini tubuhnya seperti spons. Habitatnya di perairan, warna tubuhnya bermacam-macam seperti merah, kuning, dan hijau. Contoh hewan Porifera, yaitu Spongilla, Euspongia, Poterion, dan Scypha. Perhatikan Gambar 2.41.
Coelenterata adalah hewan berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap mangsa, pada permukaan tentakel terdapat sel beracun yang menyengat. Tubuhnya ada yang berbentuk polip yang menempel pada tempat hidupnya, dan ada yang berbentuk medusa yang bergerak aktif melayang-layang di air seperti payung. Ubur-ubur, bunga karang, Obelia, Hydra, dan Anemon adalah contoh hewan Coelenterata. Perhatikan Gambar 2.42
Cacing (vermes) adalah hewan bertubuh lunak, tak bercangkang, dan tubuhnya simetris bilateral. Berdasarkan bentuk tubuhnya, ada tiga kelompok, yaitu cacing pipih (Platyhelminthes) contohnya cacing hati dan cacing pita; cacing gilig (Nemathelminthes) tubuhnya bulat panjang dan tidak bersegmen, contohnya: cacing perut, cacing kremi, dan cacing tambang; cacing gelang (Annelida) tubuhnya beruas-ruas seperti cincin, contohnya cacing tanah, lintah, dan pacet. Perhatikan Gambar 2.43.
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, banyak lendirnya, dan terbungkus oleh mantel. Ada yang memiliki cangkang yang berfungsi untuk melindungi tubuh. Habitatnya di darat dan air. Contoh hewan Mollusca adalah cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram, dan remis. Perhatikan Gambar 2.44.
Arthropoda adalah hewan berbuku-buku, tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Tubuhnya terbungkus zat kitin yang keras, memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan dan bau-bauan, memiliki mata faset, yaitu mata majemuk terdiri atas beribu-ribu mata kecil berbentuk segi enam. Arthropoda ada 4 kelas, yaitu Insecta (serangga) contohnya belalang, lebah, kumbang; Crustacea (udang-udangan) contohnya udang, kepiting, rajungan; Arachnoidea (laba-laba) contohnya laba-laba, kalajengking, kutu, caplak; Myriapoda (lipan) contohnya kelabang, kaki seribu. Perhatikan Gambar 2.45.
Echinodermata adalah hewan yang tubuhnya diselimuti duri, ada lempengan zat kapur/zat kitin yang keras. Tubuhnya simetri radial dengan lima lengan. Pada tubuhnya, terdapat sistem ambulakral untuk alat gerak, bernapas, dan menangkap mangsa. Ada 5 kelas, yaitu Asteroidea (contohnya bintang laut), Echinoidea (contoh landak laut, bulu babi), Ophiuroidea (contohnya bintang ular), Crinoidea (contohnya lilia laut), Holothuroidea (contohnya teripang).
b.
Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)
Perhatikan contoh hewan-hewan pada gambar di bawah ini! Dari beberapa jenis hewan tersebut, apakah serupa?
Hewan Vertebrata ada lima kelompok,
yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia. Klasifikasi makhluk hidup
menurut Carolus Linnaeus berdasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur
tubuh makhluk hidup yang dilakukan dengan cara-cara berikut.
a.
Mengamati dan meneliti makhluk
hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh
dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
b.
Jika ada makhluk hidup yang memiliki
ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok. Makhluk hidup yang
memiliki ciri yang berlainan dikelompokkan tersendiri.
c.
Memberikan istilah tertentu untuk
setiap tingkatan klasifikasi berdasarkan banyak sedikitnya persamaan ciri pada
setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
Tingkatan klasifikasi yang digunakan
oleh Carolus Linnaeus adalah sebagai berikut. Kingdom/Regnum :
dunia/kerajaan Filum/Divisio : bagian/keluarga besar, filum untuk hewan, dan divisio
untuk tumbuhan.
Classis : kelas
Ordo : bangsa
Familia : suku
Genus : marga
Species : jenis
Carolus Linnaeus menggunakan sistem klasifikasi makhluk hidup yang disebut Sistem
Binomial Nomenklatur (Sistem nama ganda). Aturan- aturan dalam Sistem Binomial Nomenklatur
adalah sebagai berikut.
a.
Nama spesies terdiri atas dua kata.
Kata pertama adalah nama genus dan kata kedua adalah penunjuk spesies.
b.
Kata pertama diawali dengan huruf
besar dan kata kedua dengan huruf kecil.
c.
Menggunakan bahasa Latin atau ilmiah
atau bahasa yang dilatinkan, yaitu dengan dicetak miring atau digarisbawahi
secara terpisah untuk nama genus dan nama spesiesnya.
Contoh: Nama ilmiah jagung adalah Zea
mays atau dapat pula ditulis Zea mays. Hal ini menunjukkan nama genus = Zea dan
nama petunjuk spesies = mays.
Perbedaan takson untuk tumbuhan dan
hewan dapat dilihat pada Tabel 2.10 seperti berikut.
Tabel 2.10 Perbedaan takson untuk tumbuhan dan hewan
|
Tumbuhan |
|
Hewan |
Kingdom |
: Plantae |
Kingdom |
: Animalia |
Divisio |
: Spermatophyta |
Phylum |
: Chordata |
Classis |
: Monocotyledoneae |
Classis |
: Mammalia |
Ordo |
: Graminales |
Ordo |
: Carnivora |
Carolus Linnaeus (1707-1778) adalah
seorang ilmuwan Swedia yang meneliti tentang tata cara penamaan dan
identifikasi organisme (Systema Naturae) yang menjadi dasar taksonomi modern.
Akan tetapi, tahukah kamu, jauh sebelum Carolus Linnaeus, ada seorang farmakolog
pada abad ke-13 yang telah lebih dulu mengklasifikasikan hewan. Beliau adalah
Al-Baytar (1190-1248). Selain itu, Al-Baytar juga ahli dalam bidang botani, dan
obat-obatan. Kontribusi Al-Baytar tersebut merupakan hasil observasi,
penelitian serta pengklasifikasian selama bertahun- tahun.
Karyanya tersebut sangat memengaruhi
perkembangan ilmu botani dan kedokteran baik di Eropa maupun Asia. Meski
karyanya yang lain, yakni buku Al-Jami baru diterjemahkan dan dipublikasikan ke
dalam Bahasa asing, namun banyak ilmuwan telah lama mempelajari bahasan-bahasan
dalam buku tersebut dan memanfaatkannya bagi kepentingan umat manusia.
Tujuan umum klasifikasi makhluk
hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari
makhluk hidup.
Makhluk hidup diklasifikasi
berdasarkan 3 hal, yaitu:
1.
persamaan dan perbedaan,
2.
ciri bentuk tubuh (morfologi) dan
alat dalam tubuh (anatomi), serta
3.
manfaat, ukuran, tempat hidup, dan
cara hidup.
Takson merupakan urutan klasifikasi
makhluk hidup, mulai dari yang tertinggi hingga yang terendah, yaitu kingdom
(dunia), filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan), class (kelas), ordo
(bangsa), familia (suku), genus (marga), dan spesies (jenis).
Kunci determinasi merupakan kunci
yang dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo, familia,
genus, atau spesies. Dasar yang dipergunakan adalah identifikasi dari makhluk
hidup dengan menggunakan kunci dikotom.
Sumber
: Buku IPA Terpadu Kelas 7 Semester 1 Kemdukbud
0 Comments:
Posting Komentar