Sistem Reproduksi pada Manusia
Bagaimana
kamu dapat berada di dunia ini? Berapa lama kamu ada dalam kandungan ibu? Dari
mana kamu mendapatkan makanan selama dalam kandungan? Kamu tertarik bukan untuk
mengetahui jawaban pertanyaan di atas? Oleh karena itu, ayo, kita pelajari bab
ini bersama-sama dengan penuh semangat!
Kita wajib bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena diberi kesempatan untuk lahir di dunia dan dapat melihat keindahan berbagai ciptaan-Nya. Pada awalnya, manusia berasal dari satu sel, selanjutnya sel tersebut mengalami pembelahan secara terus-menerus, sehing ga pada saat dewasa manusia memiliki sekitar 200 triliun sel. Sel-sel tersebut mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama bergabung menjadi suatu kesatuan untuk membentuk suatu jaringan. Nah, masih ingatkah kamu tentang materi sistem organisasi kehidupan yang telah kamu pelajari di kelas VII? Jika kamu masih ingat, coba ceritakan kepada teman sebangkumu hierarki organisasi kehidupan hingga terbentuk suatu individu! Perhatikan Gambar 1.1!
Sekarang
kamu telah mengetahui betapa teratur dan kompleksnya Tuhan menciptakan
manusia. Kita wajib mengagumi-Nya dengan berusaha menemukan jawaban keteraturan
dan kompleksitas tersebut. Kita juga harus berterima kasih dan selalu menghormati
orang tua, terutama ibu kita. Karena ibu telah mengandung kita selama
sembilan bulan sepuluh hari, menyusui, memberi kasih sayang, mendidik, dan
masih banyak lagi pengorbanan ibu yang tidak dapat kita hitung.
Pernahkah terpikir olehmu bagaimana ibu dapat mengandung? Apakah ibu dapat mengandung tanpa kehadiran ayah kita? Tentu jawabannya tidak bukan? Dari pernikahan ayah dan ibu dihasilkan keturunan, yaitu lahirnya kamu. Ayah dan ibu dapat mempunyai keturunan karena memiliki sistem reproduksi. Tanpa sistem reproduksi ini, niscaya kita tidak dapat lahir di dunia dan umat manusia akan punah. Apa sajakah alat-alat atau organ penyusun sistem reproduksi? Apakah sistem reproduksi ayah kita (laki-laki) dan sistem reproduksi ibu kita (perempuan) sama? Ayo, kita pelajari materi ini dengan saksama!
A. Pembelahan Sel
Sebelum mempelajari sistem reproduksi coba
kamu pahami dulu materi tentang pembelahan sel. Sebelumnya, kamu telah
mengetahui bahwa pada awalnya manusia berasal dari satu sel. Sel tersebut
kemudian mengalami pembelahan, sehingga jumlah sel manusia pada saat dewasa
dapat mencapai 200 triliun. Nah, dapatkah kamu menyebutkan satu alasan mengapa
sel membelah?
Pembelahan sel itu sangat penting bagi
kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Setidaknya ada tiga alasan mengapa sel
mengalami pembelahan, yaitu untuk pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi.
Berikut ini dijelaskan masing-masing alasan pentingnya sel mengalami
pembelahan.
Alasan pertama sel mengalami pembelahan adalah
untuk pertumbuhan. Masih ingatkah kamu bahwa salah satu ciri makhluk hidup
adalah mengalami pertumbuhan? Makhluk hidup dapat tumbuh karena sel-selnya
bertambah banyak. Semakin banyak sel pada makhluk hidup, maka semakin besar
ukuran makhluk hidup itu.
Alasan selanjutnya adalah untuk perbaikan.
Pernahkah kamu mengalami luka pada bagian tubuhmu? Apakah setelah beberapa lama
bagian tubuh yang luka tersebut dapat menutup seperti semula? Sebenarnya, pada
bagian tubuhmu yang mengalami luka tersebut terjadi kerusakan jaringan. Nah,
perbaikan jaringan yang rusak pada tubuhmu tersebut adalah hasil dari proses
pembelahan sel.
Alasan terakhir, sel mengalami pembelahan
untuk reproduksi. Reproduksi atau perkembangbiakan adalah ciri lain dari
makhluk hidup. Pada proses reproduksi seksual, diperlukan sel kelamin untuk
membentuk individu baru (anakan). Proses pembentukan sel kelamin ini dilakukan
dengan cara pembelahan sel.
Menurut teori sel, semua sel hidup berasal
dari sel yang sudah ada sebelumnya (omnis
cellula e cellula). Teori ini dinyatakan oleh Rudolf Virchow pada tahun
1855. Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya
dapat terjadi melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel dibedakan menjadi
pembelahan mitosis dan meiosis.
Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh
(sel somatik) makhluk hidup. Pada pembelahan ini, dihasilkan sel anak yang
mempunyai kromosom yang jumlahnya sama dengan jumlah kromosom sel induk. Kromosom adalah materi genetik yang
berperan dalam pewarisan sifat.
Bagaimanakah dengan pembelahan secara meiosis?
Pembelahan secara meiosis hanya terjadi pada sel-sel kelamin. Pembelahan ini
berfungsi untuk menghasilkan sel gamet (sel telur atau sel sperma). Melalui
pembelahan ini akan dihasilkan sel anak yang mempunyai jumlah kromosom setengah
dari jumlah kromosom sel induk.
1.
Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan dua
sel anakan yang mempunyai karakter identik secara genetik dengan sel induk.
Artinya, kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan genetika yang sama
dengan induknya, termasuk jumlah kromosom. Jika sel induk memiliki kromosom 2n
(diploid), maka jumlah kromosom yang
dimiliki oleh sel anakan juga 2n (diploid). Misalnya sel induk memiliki jumlah
kromosom 23 pasang atau 46 buah, maka sel anakan juga memiliki jumlah kromosom
23 pasang atau 46 buah. Sel diploid
adalah sel-sel yang kromosomnya dalam keadaan berpasangan.
Pembelahan mitosis merupakan proses yang berkesinambungan yang terdiri atas empat fase pembelahan, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Setiap fase pembelahan tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda. Tahukah kamu apa ciri-ciri dari masing-masing fase pembelahan? Agar kamu lebih memahami fase pembelahan mitosis dan ciri-ciri yang terjadi pada setiap fasenya, perhatikan Gambar 1.2!
Pada tahap akhir dari pembelahan mitosis yaitu fase telofase, umumnya
selalu diikuti dengan pembelahan sitoplasma yang disebut dengan sitokinesis. Pada saat sitokinesis,
terbentuk cincin pembelahan yang berfungsi membagi sitoplasma sehingga
terbentuk dua sel anakan.
2.
Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anakan yang masing-masing sel anakan hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Perhatikan Gambar 1.3!
Dapat dikatakan bahwa jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan
adalah n atau disebut dengan haploid. Oleh karena itu, meiosis
disebut sebagai pembelahan reduksi.
Nah, masih ingatkah kamu pembelahan meiosis terjadi pada pembentukan apa?
Sebelumnya kamu telah mempelajari fase-fase pada pembelahan mitosis. Menurut
pendapatmu, apakah terdapat kesamaan fase pada pembelahan mitosis dan meiosis?
Berbeda dengan mitosis, pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tingkat yaitu
meiosis I dan meiosis II. Meskipun demikian, fase-fase pembelahan meiosis mirip
dengan fase-fase pembelahan mitosis.
B.
Struktur dan Fungsi Reproduksi pada Manusia
1.
Organ
Reproduksi pada Laki-laki
Tahukah kamu organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada laki-laki? Untuk mengetahui organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada laki-laki, lihatlah gambar di bawah berikut ini!
Tabel
1.1 Struktur
dan Fungsi Organ-Organ Penyusun
Sistem Reproduksi
pada Laki-Laki
No |
Nama |
Keterangan Struktur |
1. |
Penis |
Bagian luar organ reproduksi laki-laki yang
berfungsi sebagai saluran kencing (urine) dan saluran sperma. |
2. |
Skrotum |
Bagian seperti kantong yang di dalamnya
terdapat testis. Berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk |
3. |
Testis |
produksi sperma. Bagian yang bentuknya bulat
telur yang tersimpan dalam skrotum. Berfungsi untuk memproduksi sperma dan
hormon testosteron. Saluran yang keluar dari testis yang berbentuk seperti |
4. |
Epididimis |
tanda koma dengan ukuran ± 4 cm. Berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sperma sementara. |
5. |
Vas Deferens |
Saluran panjang yang mengarah ke atas dan
merupakan lanjutan dari epididimis. Berfungsi menghubungkan |
6. |
Uretra |
epididimis dan uretra. Saluran yang terdapat
dalam penis, merupakan akhir dari saluran reproduksi. Berfungsi sebagai
saluran keluarnya sperma dan urine. |
7. |
Kelenjar
Vesikula Seminalis |
Bagian yang berbentuk seperti kantong kecil
berukuran ± 5 cm yang terletak di belakang kantong kemih. Berfungsi
menghasilkan zat-zat yang diperlukan untuk perkembangan sperma. |
8. |
Kelenjar
Prostat |
Bagian yang berbentuk seperti kue donat yang
terletak di bawah kantong kemih. Berfungsi menghasilkan cairan bersifat asam. |
9. |
Kelenjar
Cowper |
Bagian yang berbentuk seperti kacang yang
terletak di bawah kelenjar prostat. Berfungsi menghasilkan lender dan cairan
bersifat basa. |
Kita semua sudah memahami organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki. Kemudian, apa
saja fungsi dari masing-masing organ tersebut? Ayo, kita simak dengan saksama
paparan berikut ini!
Alat reproduksi atau alat kelamin laki-laki
dapat dibedakan menjadi alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam.
a. Alat
Reproduksi Luar
Alat reproduksi luar merupakan alat reproduksi
yang terletak pada bagian luar tubuh dan dapat diamati secara langsung.
1)
Penis
Bagi kamu anak laki-laki, air kencingmu dikeluarkan melalui organ yang
disebut penis. Penis berfungsi sebagai saluran kencing (urine) dan sebagai
saluran sperma. Penis terbentuk dari otot dan tidak memiliki tulang. Pada ujung
penis terdapat struktur seperti lipatan kulit yang disebut kulup (prepuce). Kulup inilah yang dipotong
saat seseorang dikhitan.
2)
Skrotum
Pada bagian di dekat penis terdapat kantong yang terlihat seperti
lipatan-lipatan kulit yang disebut skrotum. Pada skrotum tersebut terdapat dua
buah (sepasang) testis atau buah zakar yang berbentuk bulat telur. Skrotum juga
berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma.
b.
Alat
Reproduksi Dalam
Alat reproduksi dalam merupakan alat
reproduksi yang terletak pada bagian dalam tubuh dan tidak dapat diamati secara
langsung. Alat reproduksi dalam antara lain terdiri atas testis, saluran
sperma, uretra, dan kelenjar reproduksi.
1)
Testis
Testis merupakan organ reproduksi yang berbentuk bulat telur,
berjumlah dua buah (1 pasang) dan terdapat dalam skrotum. Saat ini, mungkin
kamu berusia antara 13 atau 14 tahun. Pada usia tersebut testis mulai
memproduksi sperma atau sel kelamin jantan dan hormon testosteron. Nah, tahukah kamu apa itu sperma dan hormon testosteron?
Sperma merupakan sel tunggal yang mempunyai ekor dan kepala yang
merupakan sel kelamin bagi laki-laki. Hormon
testosteron adalah senyawa yang dapat merangsang perubahan fisik pada anak
laki-laki seperti membesarnya jakun dan tumbuhnya rambut pada tempat-tempat
tertentu, misalnya kumis. Pada masa inilah kamu berada pada masa pubertas. Masa pubertas adalah masa ketika
seorang anak mengalami pematangan fungsi seksual yang disertai perubahan fisik
dan psikis.
Hormon testosteron memiliki banyak fungsi, antara lain: mengatur
perkembangan dan fungsi alat reproduksi laki-laki, serta mengatur perkembangan
ciri-ciri reproduksi sekunder. Perkembangan reproduksi sekunder ditandai dengan
tumbuhnya rambut pada daerah tertentu, meningkatnya aktivitas kelenjar minyak
dan keringat dalam kulit, suara yang lebih besar, otot yang lebih kuat, serta
dada yang lebih bidang. Meningkatnya aktivitas kelenjar minyak dan keringat
pada masa pubertas dapat memicu munculnya jerawat dan bau badan.
2)
Saluran
Sperma
Saluran sperma tersusun atas epididimis, vas deferens, dan uretra.
Sperma yang dihasilkan di dalam testis akan keluar melalui epididimis. Epididimis merupakan saluran yang
keluar dari testis. Pada saluran ini
sperma disimpan sementara waktu sampai berkembang sempurna, dan dapat bergerak
menuju saluran berikutnya, yaitu vas
deferens. Vas deferens merupakan saluran yang menghubungkan epididimis dan
uretra serta berfungsi sebagai saluran sperma menuju uretra.
Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi laki-laki yang
terdapat di dalam penis. Masih ingatkah kamu bahwa air kencingmu keluar
melalui penis? Uretra selain berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma juga
berfungsi sebagai saluran keluarnya urine. Proses keluarnya sperma ini dikenal
dengan istilah ejakulasi.
Kelenjar reproduksi berfungsi untuk memproduksi getah atau cairan yang
nantinya bercampur dengan sel sperma menjadi cairan mani atau semen. Kelenjar
reproduksi pada laki-laki terdiri atas vesikula seminalis, kelenjar prostat,
dan kelenjar cowper.
a)
Vesikula
Seminalis
Vesikula seminalis merupakan struktur yang
berbentuk seperti kantong kusut kecil (±5 cm) yang terletak di belakang
(posterior) dari kantong kemih. Kelenjar ini menghasilkan cairan yang bersifat
basa (alkali) yang mengandung fruktosa (gula monosakarida), hormon
prostaglandin, dan protein pembekuan. Apa fungsi dari masing-masing zat
tersebut? Ayo, kita cari tahu!
b)
Kelenjar
Prostat
Kelenjar prostat berfungsi menghasilkan cairan
keputih-putihan, sedikit asam (pH 6,5), dan mengandung beberapa zat yaitu: 1)
asam sitrat yang digunakan untuk menghasilkan energi (ATP); 2) beberapa
enzim, yaitu pepsinogen, lisozim, dan amilase; 3) seminal plasmin yang
berfungsi sebagai antibiotik untuk membunuh bakteri dalam saluran reproduksi.
Pada laki-laki tertentu yang berumur sekitar
50 tahun, kelenjar prostat dapat mengalami pembesaran, dari ukuran sebesar buah
kemiri menjadi seukuran buah jeruk lemon atau yang dikenal Benign Prostatic Hyperplasia (BPH).
BPH merupakan kelainan yang menyebabkan saluran uretra menjadi kecil dan
sulit untuk mengeluarkan urine. BPH berbeda dengan kanker prostat. Pada umumnya
kanker prostat berkembang di bagian luar dari kelenjar prostat, sedangkan pada
BPH yang berkembang adalah bagian dalam kelenjar prostat.
c)
Kelenjar
Cowper (Bulboretra)
Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan
yang bersifat basa. Cairan ini berfungsi melindungi sperma dengan cara
menetralkan urine yang memiliki pH asam yang tersisa dalam uretra serta
melapisi uretra, sehingga mengurangi sperma yang rusak selama ejakulasi. Sperma
yang dihasilkan testis akan bercampur dengan getah-getah yang dihasilkan oleh
kelenjar–kelenjar reproduksi, sehingga terbentuk suatu suspensi (campuran antara
zat cair dan zat padat) yang disebut semen
(cairan mani). Semen inilah yang dikeluarkan melalui uretra. Pada umumnya, volume semen yang
dikeluarkan sebesar 2,5–5 mililiter (mL). Dalam tiap 1 mililiter semen
terkandung 50-150 juta sel sperma. Dari jutaan sel sperma tersebut hanya 1
(satu) sel sperma yang akan berhasil membuahi sel telur.
2.
Spermatogenesis
Tanda bahwa sistem reproduksi pada laki-laki
telah matang adalah keluarnya cairan mani dari penis. Biasanya, cairan mani
tersebut keluar pada saat anak laki-laki mengalami mimpi basah. Mimpi basah
pada umumnya terjadi saat berumur antara 10 – 14 tahun.
Apakah sebenarnya cairan mani itu? Cairan mani merupakan campuran sel-sel sperma dengan getah-getah yang dikeluarkan oleh kelenjar reproduksi. Masih ingatkah kamu di mana terjadi proses pembentukan sperma? Proses pembentukan sperma terjadi di dalam testis. Tahukah kamu, bagaimanakah proses pembentukan sperma yang terjadi di dalam testis? Agar kamu dapat memahaminya perhatikan Gambar 1.5!
Proses pembentukan sperma disebut dengan spermatogenesis. Pembentukan sel sperma
terjadi di dalam tubulus seminiferus. Kata ”tubulus” berarti saluran-saluran,
sedangkan kata ”seminiferus” berasal dari kata ”semen” yang artinya sperma.
Jadi, tubulus seminiferus adalah saluran
panjang yang berkelok-kelok tempat pembentukan sperma. Kumpulan tubulus inilah
sebenarnya struktur yang membentuk testis.
Proses pembentukan sperma pada tubulus
seminiferus terjadi secara bertahap. Sel induk sperma atau spermatogonium yang bersifat diploid (2n) mengalami pembelahan
secara mitosis membentuk spermatosit primer. Selanjutnya, spermatosit primer
mengalami pembelahan meiosis tahap satu (meiosis I) membentuk dua spermatosit
sekunder yang bersifat haploid (n). Spermatosit sekunder kemudian mengalami
pembelahan meiosis tahap II (meiosis II) membentuk spermatid yang bersifat
haploid (n). Akhirnya, spermatid mengalami diferensiasi atau perkembangan
sehingga terbentuk empat sel sperma atau spermatozoa
yang matang. Agar kamu lebih memahami proses spermatogenesis, perhatikan
kembali Gambar 1.5!
3.
Organ
Reproduksi pada Wanita
Kamu telah memahami organ reproduksi pada
laki-laki bukan? Bagaimana organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada
perempuan? Apakah sama dengan organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki?
Mari kita sama-sama membahas supaya lebih memahami. Lihatlah gambar organ reproduksi perempuan di bawah ini!
Tabel 1.3 Struktur dan Fungsi Organ pada Sistem Reproduksi Perempuan
No |
Nama Organ |
Keterangan Struktur |
1. |
Ovarium |
Struktur berbentuk seperti telur, berjumlah dua buah, terletak
di samping kanan dan kiri rahim (uterus) dan berfungsi menghasilkan
sel telur (ovum). |
2. |
Saluran telur (Tuba fallopii/ Oviduk) |
Saluran dengan
panjang ±10 cm yang menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus). |
3. |
Infundibulum |
Struktur yang
berbentuk seperti corong dan merupakan ujung dari tuba fallopii. |
4. |
Rahim (uterus) |
Struktur seperti buah
pir yang berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin selama kehamilan. |
5. |
Endometrium
|
Lapisan yang
membatasi rongga rahim dan meluruh saat menstruasi. |
6. |
Serviks
|
Struktur rahim bagian
bawah yang menyempit dan membuka ke arah vagina. |
7. |
Vagina |
Saluran yang
menghubungkan lingkungan luar dengan rahim, saluran mengalirnya darah
menstruasi, dan saluran keluarnya bayi. |
8 |
Fimbriae |
Struktur berjumbai
seperti jari-jemari yang berfungsi menangkap sel telur. |
Sama halnya dengan system reproduksi pada
laki-lak, pada perempuan juga mempunyai system reproduksi. Lalu apa saja fungsi
dari masing-masing organ tersebut? Ayo, kita simak dengan saksama paparan
berikut ini! Alat reproduksi perempuan juga dapat dibedakan menjadi alat
reproduksi luar dan alat reproduksi dalam.
a.
Alat
Reproduksi Luar
Alat reproduksi perempuan yang terletak di
luar yaitu vulva dan labium. Vulva
yaitu suatu celah paling luar dari alat reproduksi wanita yang dibatasi oleh
sepasang bibir (kanan dan kiri). Kedua bibir ini disebut dengan labium. Ke dalam vulva bermuara dua
saluran, yaitu saluran urine dan saluran reproduksi (vagina).
b.
Alat
Reproduksi Dalam
Alat reproduksi dalam perempuan antara lain
terdiri atas ovarium, dan saluran reproduksi
1)
Ovarium
Ovarium atau indung telur merupakan organ reproduksi perempuan yang
terletak di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berjumlah
sepasang dan memiliki bentuk seperti telur dengan ukuran sekitar 4 cm × 3 cm ×
2 cm. Di dalam ovarium terdapat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam folikel inilah sel telur atau ovum berkembang.
Sel-sel oosit (calon sel telur) berkembang sejak awal kehidupan seorang
perempuan dan mencapai kematangan setelah pubertas. Folikel ini juga
menghasilkan hormon perempuan yaitu estrogen dan progesteron. Pada setiap
bulan, sel telur yang telah matang dilepaskan dari ovarium. Proses pelepasan
sel telur dari indung telur ini disebut ovulasi.
Selanjutnya, sel telur tersebut akan ditangkap oleh fimbriae dan kemudian akan bergerak ke saluran telur (tuba fallopii).
Saat ini kamu telah mengetahui bahwa jumlah ovarium yang dimiliki oleh
perempuan ada dua buah. Nah, apakah kedua ovarium tersebut akan melepaskan
sel telur secara bersamaan? Biasanya setiap ovarium akan bergiliran melepaskan
ovum (telur) setiap bulannya. Akan tetapi, jika salah satu ovarium tidak ada
atau tidak berfungsi, misalnya karena diangkat (diambil) melalui proses
operasi, maka ovarium lainnya akan terus melepaskan sel telur.
Tahukah kamu fungsi lain dari hormon estrogen dan progesteron? Hormon
estrogen dan progesteron berperan mengatur siklus menstruasi. Hormon ini juga
mengatur perkembangan ciri-ciri reproduksi sekunder pada perempuan. Ciri
reproduksi sekunder tersebut antara lain, semakin besarnya pinggul, tumbuhnya
rambut pada bagian tertentu, berkembangnya payudara, semakin aktifnya kelenjar
minyak, dan kelenjar keringat yang dapat memicu munculnya jerawat.
2)
Saluran
Reproduksi
Saluran reproduksi perempuan terdiri atas saluran telur atau tuba fallopii,
uterus, dan vagina.
a)
Saluran Telur
(Tuba Fallopii)
Saluran telur (tuba fallopii) atau oviduk berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri
yang memanjang ke arah samping dari uterus. Panjang tuba fallopii ini sekitar 10 cm. Saluran telur berakhir dalam
struktur berbentuk corong yang disebut infundibulum,
yang ditutupi fimbriae. Fimbriae menangkap sel telur yang dilepaskan
oleh ovarium. Fungsi saluran telur
membawa sel telur dari infundibulum ke rahim. Pada saluran telur inilah
terjadi fertilisasi atau pembuahan. Setelah terjadi fertilisasi, saluran telur
akan menyalurkan zigot (hasil fertilisasi) menuju uterus atau Rahim.
b)
Rahim
(Uterus)
Uterus atau rahim merupakan organ yang
memiliki dinding yang tebal, memiliki bentuk seperti buah pir yang terbalik.
Secara normal, rahim terletak di atas kantong kemih. Rahim berfungsi sebagai
tempat perkembangan janin. Pada saat seorang perempuan tidak hamil, rahim
memiliki ukuran 5 cm. Pada saat seorang perempuan hamil, rahim mampu
mengembang hingga 30 cm, ukurannya menyesuaikan dengan perkembangan bayi.
Dinding rahim (endometrium) memiliki peranan
dalam pembentukan plasenta. Plasenta
merupakan organ yang menyuplai nutrisi yang dibutuhkan bayi selama
perkembangannya. Pada perem puan yang tidak hamil, ketebalan dinding rahim
bervariasi selama siklus menstruasi bulanan yang akan dibahas pada bagian
berikutnya.
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan
lingkungan luar dengan rahim. Vagina tersusun atas otot-otot yang elastis,
dilapisi se laput membran, yang disebut selaput
dara (himen). Saluran ini menghubungkan
antara lingkungan luar dengan rahim. Saluran yang menghubungkan vagina dengan
rahim adalah serviks (leher rahim). Vagina berfungsi sebagai organ reproduksi,
saluran untuk aliran darah menstruasi dari rahim, dan jalan lahir bayi. Pada
saat bayi akan lahir terjadi kontraksi otot-otot pada dinding rahim. Kontraksi
inilah yang menyebabkan bayi terdorong ke jalan lahir (vagina).
Pada bagian selanjutnya kamu akan mempelajari
gaya gesek dan gaya dorong yang terjadi pada rahim dan beberapa organ reproduksi
seorang ibu. Dengan demikian, kamu akan dapat mengetahui betapa beratnya
perjuangan ibu pada saat melahirkan. Oleh sebab itu, kamu harus selalu
menghormati dan berbakti kepada ibu.
Tahukah kamu bahwa selaput dara merupakan
selaput tipis yang tersusun atas pembuluh darah? Selaput dara tersebut dapat
robek karena aktivitas yang membahayakan. Oleh sebab itu, kepada para
perempuan selalu berhati-hatilah agar selaput daramu tidak rusak, dengan cara
tidak melakukan aktivitas yang membahayakan!
Mungkin saat ini kamu bertanya-tanya mengapa
Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan selaput dara kepada kaum perempuan?
Tentunya Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan selaput dara kepada kaum
perempuan bukan tanpa tujuan. Tujuan utama dari penciptaan selaput dara adalah agar
perempuan dapat menjaga diri untuk tidak melakukan aktivitas yang membahayakan
terutama dari perbuatan tercela yang melanggar norma sosial dan agama.
4.
Oogenis
Tahukah kamu apa itu oogenesis? Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin perempuan, yaitu sel telur atau ovum dan terjadi di dalam organ yang disebut ovarium. Berbeda dengan spermatogenesis yang dimulai ketika anak laki-laki mulai masuk masa pubertas, oogenesis dimulai sebelum anak perempuan lahir. Tahukah kamu, pada saat baru lahir, anak perempuan sudah memiliki bakal sel ovum (sel primordial) sebanyak 200.000 hingga 2.000.000. Namun, hanya sekitar 40.000 yang tersisa saat anak perempuan masuk masa pubertas dan hanya 400 yang akan matang atau berkembang sempurna. Satu sel telur yang matang diovulasikan (dikeluarkan dari ovarium) selama siklus reproduksi (siklus menstruasi) perempuan. Coba perhatikan Gambar 1.7!
Pada Gambar 1.7 kamu dapat melihat bahwa di dalam ovarium terdapat folikel yang berukuran kecil dengan calon bakal sel telur di dalamnya (folikel primordial). Folikel dan bakal sel telur tersebut berkembang semakin besar menjadi folikel primer, kemudian berkembang menjadi folikel sekunder, dan pada akhirnya menjadi folikel matang. Selama folikel berkembang, sel primordial akan membelah secara mitosis membentuk oogonium atau sel induk telur yang bersifat diploid (2n). Oogonium kemudian akan mengalami pembelahan mitosis membentuk oosit primer yang bersifat diploid (2n). Oosit primer kemudian mengalami pembelahan meiosis tahap I (meiosis I) membentuk satu oosit sekunder (n) dan satu polosit (n). Polosit (n) kemudian mengalami pembelahan meiosis tahap II (meiosis menghasilkan dua polosit (n). Oosit sekunder selanjutnya juga mengalami pembelahan meiosis tahap II (meiosis II) membentuk satu ootid (n) dan satu polosit (n). Ootid kemudian mengalami diferensiasi membentuk ovum. Pada akhir peristiwa oogenesis, dari satu sel induk telur (oogonium) akan dihasilkan satu sel telur (ovum) yang bersifat haploid (n) dan tiga polosit (badan polar) yang bersifat haploid (n). Namun, yang dapat berfungsi hanya satu sel telur (ovum). Agar kamu dapat dengan mudah memahami peristiwa oogenesis, perhatikan Gambar 1.8!
5.
Siklus Menstruasi
Bagi kamu yang perempuan tentunya sudah ada
yang mengalami menstruasi. Tahukah kamu apa itu sebenarnya menstruasi?
Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, lendir, dan sel-sel epitel
yang menyusun dinding rahim. Apabila seorang perempuan mengalami menstruasi,
maka akan keluar darah melalui vaginanya. Menstruasi biasanya terjadi satu
bulan sekali. Siklus menstruasi akan terjadi apabila sel telur yang dihasilkan
oleh ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma. Nah, bagaimana proses lengkap
siklus menstruasi? Agar kamu dapat memahaminya, simaklah penjelasan berikut
ini!
Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi lebih pendek atau lebih panjang. Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek, siklus akan berlangsung selama ± 18 hari. Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi panjang, siklus akan berlangsung selama ± 40 hari. Tahukah kamu bahwa siklus menstruasi dapat dibagi menjadi beberapa fase? Agar kamu dapat memahaminya perhatikan Gambar 1.9 tentang siklus yang dialami dinding rahim!
Fase pertama adalah fase menstruasi, pada fase ini hormon
FSH (follicle stimulating hormone)
memicu berkembangnya folikel dalam ovarium. Hormon FSH adalah hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar pituitari atau hipofisis. Kelenjar tersebut terletak
di otak bagian depan. Pada fase ini, dinding rahim luruh dan seorang perempuan
mengalami menstruasi. Pada proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel
yang berkembang. Namun, hanya ada satu folikel yang dapat terus berkembang tiap
bulannya.
Pada awal perkembangannya, folikel
menghasilkan hormon estrogen dan
hormon progesteron. Hormon estrogen
dan progesteron ini akan memicu
dinding rahim untuk menebal. Pada saat ini dinding rahim sedang mengalami fase proliferasi. Tujuan dari
menebalnya dinding rahim adalah untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio
apabila sel telur dibuahi oleh sperma. Fungsi lain dari hormon estrogen adalah
memicu kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon FSH dan LH (luteinizing hormone). Hormon LH terus
diproduksi dan meningkat secara mendadak. Peningkatan hormon LH ini akan memicu
pengeluaran sel telur dari folikel yang telah matang, proses ini disebut ovulasi.
Tingginya sisa metabolisme hormon luteinizing hormone (LH) pada urine
digunakan sebagai bahan uji atau tes untuk mengetahui waktu terjadi ovulasi.
Alat tes untuk mengetahui waktu ovulasi tersebut mengandung suatu jenis
antibodi monoklonal yang dapat menimbulkan perubahan warna ketika bereaksi
dengan zat sisa metabolisme hormon LH.
Fase ketiga adalah fase sekretori. Folikel yang telah melepaskan sel telur akan
berubah menjadi korpus luteum. Sel telur yang telah diovulasikan akan ditangkap
oleh fimbriae dan akan bergerak
menuju tuba fallopii. Jika pada saat
itu sel telur tidak dibuahi oleh sperma (tidak
terjadi fertilisasi), maka akan dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum untuk tidak memproduksi
hormon estrogen dan progesteron
lagi. Dengan demikian, pada fase ini jumlah hormon estrogen dan progesteron
pada perempuan menjadi rendah. Rendahnya hormon estrogen dan progesteron
menyebabkan jaringan penyusun dinding rahim rusak dan pembuluh darah yang ada
pada dinding rahim pecah, sehingga perempuan akan mengalami menstruasi.
6.
Fertilisasi
dan Kehamilan
Pada bagian sebelumnya, kamu telah mempelajari
siklus menstruasi pada perempuan. Masih ingatkah kamu mengapa menstruasi dapat
terjadi? Menstruasi dapat terjadi apabila sel telur yang terdapat pada tuba fallopii tidak dibuahi oleh sel
sperma. Lalu, bagaimanakah apabila sel
telur yang terdapat pada tuba fallopii
dibuahi oleh sperma? Tahukah kamu bagaimanakah fertilisasi dan kehamilan
terjadi?
Apabila ada sel sperma yang masuk ke dalam saluran reproduksi perempuan, sel sperma tersebut akan bergerak menuju sel telur. Apabila telah bertemu dengan sel telur, bagian kepala sperma akan masuk ke dalam sel telur dan meninggalkan bagian ekornya di luar sel telur. Proses inilah yang mengawali terjadinya fertilisasi. Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur sehingga membentuk zigot. Proses fertilisasi ini terjadi di dalam tuba fallopii. Tahukah kamu bagaimana sel sperma bergerak menuju sel telur? Sel sperma menggunakan flagela yang bergerak memutar sebagai baling-baling untuk menggerakkan tubuhnya dalam cairan yang ada pada tuba fallopii untuk menuju ke sel telur. Gerakan flagela ini dapat dianalogikan dengan baling-baling untuk mendorong perahu. Agar kamu dapat memahami mekanisme pergerakan sperma, perhatikan Gambar 1.10!
Bagaimana sperma dapat menemukan lokasi sel telur? Ada beberapa mekanisme sel sperma dapat menemui sel telur. Sel sperma dapat menemukan lokasi sel telur karena sel telur menghasilkan senyawa kimia berupa hormon progesteron. Selain itu, juga karena adanya sensor panas (suhu tuba fallopii atau tempat sel telur berada, lebih tinggi dibandingkan suhu tempat penyimpanan sperma). Ayo kita renungkan, betapa hebat Tuhan kita yang telah mendesain mekanisme pergerakan sel sperma tersebut sehingga dapat menemukan lokasi sel telur dengan tepat. Perhatikan Gambar 1.11!
Zigot yang terbentuk setelah terjadinya fertilisasi akan melakukan pembelahan, selanjutnya berkembang menjadi embrio yang akan menuju ke rahim, kemudian tertanam (implantasi) ke dalam endometrium. Pada kondisi ini seseorang perempuan mengalami kehamilan. Tahukah kamu bagaimana perkembangan embrio selama dalam kandungan? Embrio berkembang dalam kandungan sehingga menjadi bayi yang siap lahir selama 9 bulan 10 hari atau sekitar 37 minggu. Perkembangan embrio dalam kandungan dapat dibagi menjadi beberapa periode. Pada materi ini kamu akan mempelajari perkembangan embrio dalam tiga periode atau trimester yaitu sekitar 3 bulan pada setiap periodenya. Perhatikan Tabel 1.4!
Dari jutaan sel sperma yang masuk ke saluran reproduksi perempuan, hanya satu sel sperma yang dapat membuahi sel telur. Me ngapa demikian? Setelah salah satu sel sperma memasuki membran sel telur, maka secara langsung sel telur akan menyusun suatu lapisan yang tidak dapat dilewati oleh sperma lainnya. Mari kita renungkan, betapa hebat Tuhan Yang Maha Esa mendesain proses fertilisasi ini.
Ultrasonografi (USG) merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan janin selama proses kehamilan. Melalui alat ini, akan dapat diketahui perkembangan janin di dalam kandungan ibu, posisi janin di dalam rahim, bahkan jenis kelamin dari calon bayi. Apabila kamu penasaran penampakan embrio pada saat dilihat menggunakan USG, perhatikan Gambar 1.16!
Pada dasarnya, teknologi ultrasonografi
adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan gelombang ultrasonik
yang digunakan untuk menggambarkan organ internal untuk keperluan medis. Dalam
bidang fisika ultrasonik merupakan bunyi yang frekuensinya di atas 20.000
hertz. Ultrasonik tidak dapat didengar menusia karena di atas ambang batas
pendengaran manusia. Suara pada frekuensi ini akan dipancarkan pada tubuh janin
yang akan menghasilkan gambaran mengenai kondisi bayi dalam kandungan.
Tahukah kamu fungsi cairan ketuban (cairan
amnion)? Ternyata cairan ketuban memiliki banyak fungsi di antaranya dijelaskan
berikut ini.
a.
Memberi ruang gerak
Masih ingatkah kamu dengan sifat-sifat zat cair? Setiap zat cair akan memiliki bentuk sesuai dengan wadahnya, zat cair juga tidak dapat dimampatkan tetapi dapat menekan ke segala arah. Begitu juga cairan ketuban, cairan ketuban akan mengisi kantong ketuban lalu menekan kantong ke segala arah. Hal ini menyebabkan kantong ketuban mengembang dan akan menyebarkan tekanan ke segala arah sama besar saat terjadi benturan pada kandungan. Cairan ketuban juga tidak dapat dimampatkan artinya ketika kantong ketuban tertekan maka volume kantong ketuban tidak dapat mengecil. Hal inilah yang menjadikan cairan ketuban dapat memberikan ruang gerak bagi janin selama berkembang.
b.
Pelindung janin dari benturan dengan dinding
Rahim
Tahukah kamu bahwa setiap cairan memiliki kekentalan atau dikenal dengan viskositas? Viskositas ini disebabkan adanya gaya tarik menarik antarmolekul cairan (gaya kohesi). Viskositas akan memperkecil risiko akibat adanya gesekan pada benda dalam cairan. Jadi, ketika ibu hamil bergerak dengan kecepatan tertentu. lalu berhenti tiba-tiba maka janin akan mendapat perlindungan dari cairan ketuban, sehingga janin tidak terbentur pada dinding rahim.
c. Cadangan cairan dan nutrisi bagi janin
Tahukah kamu bahwa cairan ketuban mengandung air, karbohidrat, protein, asam amino, peptida, lipid, laktat, piruvat, elektrolit, enzim, dan hormon? Dalam cairan ketuban terdapat glutamin (salah satu asam amino) yang merupakan bahan penting dalam pembentukan materi genetik (DNA dan RNA). Zat-zat tersebut dapat diserap oleh tubuh janin melalui kulit dengan menggunakan mekanisme transpor aktif maupun osmosis. Coba ingat lagi apa yang dimaksud dengan transpor aktif dan osmosis!
d. Menjadi inkubator atau pengatur suhu alami
Tahukah kamu bahwa temperatur cairan ketuban biasanya sekitar 37,6°C. Temperatur ini lebih tinggi 0,5°C – 1°C daripada temperatur tubuh ibu. Zat-zat yang terdapat pada air ketuban yang berperan dalam pengaturan suhu ini.
e. Membantu proses kelahiran
f. Sebagai pendeteksi kelainan keturunan (genetik) pada janin
Ø Mengapa cairan ketuban (amnion) dapat membantu
proses kela hiran? Petunjuk: kaitkan dengan gaya gesek antara bayi dan saluran
reproduksi ibu.
Ø Mengapa cairan ketuban berfungsi sebagai
pendeteksi kelainan keturunan (genetik) pada janin? Petunjuk: coba kamu cari
jawabannya dengan cara membaca buku di perpustakaan atau melalui internet
dengan kata kunci ”Amniosentesis”.
Berdasarkan
penelitian terbaru, ternyata air ketuban juga mengandung antibakteri. Kamu
penasaran bukan? Kamu dapat mencari jawaban terkait hasil penelitan tersebut
dengan bertanya kepada orang yang ahli di bidangnya, buku-buku di perpustakaan,
atau melalui internet. Selamat mencari!
Apakah
kamu tahu bagaimana proses melahirkan? Proses melahirkan dipicu oleh tingginya
level hormon estrogen. Tingginya kadar estrogen dalam darah memicu kepekaan
uterus terhadap hormon oksitosin. Oksitosin dihasilkan oleh fetus (janin),
oksitosin juga merangsang plasenta untuk menghasilkan hormon prostaglandin.
Hormon oksitosin dan prostaglandin akan meningkatkan frekuensi kontraksi otot
uterus, kekuatan kontraksi, dan durasi kontraksi hingga bayi lahir.
Pada mulanya kontraksi terjadi selama 30 detik atau kurang dalam rentang waktu 25–30 menit. Pada saat puncaknya, kontraksi dapat terjadi selama 60–90 detik dan terjadi setiap 2–3 menit. Kontraksi otot uterus dimulai dari otot bagian atas lalu menuju ke bawah, memberikan gaya dorong pada bayi untuk keluar melalui serviks. Gaya dorong ini semakin kuat saat kepala bayi mendorong dinding serviks. Pada saat dinding serviks terdorong dan melebar, akan merangsang dihasilkannya hormon oksitosin. Meningkatnya hormon ini akan membuat kontraksi otot uterus semakin kuat, sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga semakin besar. Perhatikan Gambar 1.17!
Selain
gaya dorong, terdapat pula gaya gesek antara bayi dengan cairan plasenta dan
gaya gesek antara bayi dengan saluran serviks. Perhatikan Gambar 1.17! Panah
berwarna biru menunjukkan arah gaya dorong, sementara panah warna kuning
menunjukkan arah gaya gesek. Perlu kamu ketahui bahwa arah gaya gesek selalu
berlawanan dengan arah gerak benda. Pada proses kelahiran, arah gerak bayi yang
mendesak keluar berlawanan dengan arah gaya gesek yang arahnya menuju ke dalam.
Ketika bayi keluar dari serviks, gaya gesek di saluran serviks akan semakin
membesar karena kecilnya diameter serviks. Gaya gesek ini menahan gerakan bayi
untuk keluar. Namun, hormon oksitosin yang dihasilkan selama dinding serviks
terdorong akan memperkecil gaya gesek tersebut. Selain adanya oksitosin, gaya
gesek juga diperkecil dengan adanya cairan ketuban yang berperan sebagai
pelumas atau pelicin ketika bayi keluar.
Coba
kita pikirkan betapa besar kuasa Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengatur
proses kelahiran sedemikian rupa sehingga ibu dapat melahirkan kita ke dunia.
Kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi kita kesempatan
lahir dengan selamat dan dapat melihat dunia. Kita juga harus selalu berbakti
kepada ibu yang sudah berjuang untuk melahirkan kita.
Pernahkah kamu melihat ada orang yang memiliki wajah yang sama? Jika kamu belum pernah menjumpainya perhatikan Gambar 1.18!
Pada umumnya seorang perempuan mengeluarkan satu sel telur setiap bulannya. Namun, pada beberapa kasus, perempuan dapat mengeluarkan lebih dari sel telur dalam satu bulan. Jika setiap sel telur yang dikeluarkan tersebut dapat dibuahi dengan baik oleh sperma, maka setiap sel telur akan berkembang menjadi embrio. Setelah terjadi pembuahan, tiap-tiap zigot akan mengalami pembelahan, kemudian hidup di dua kantong ketuban yang berbeda. Janin juga memiliki plasenta dan tali pusar sendiri-sendiri. Kembar ini disebut dengan kembar dizigot. Kembar dizigot biasanya tidak memiliki wajah mirip, tampak seperti kakak-adik seumur saja, jenis kelaminnya dapat sama atau berbeda. Perhatikan Gambar 1.19!
Berbeda halnya jika bayi kembar berasal dari satu sel telur dan satu sperma. Kembar ini terjadi jika setelah terjadi proses fertilisasi, zigot mengalami pembelahan, sehingga terbentuklah dua atau lebih embrio. Embrio tersebut tumbuh dan berkembang dalam satu kantong ketuban dan satu plasenta. Seperti kembar dizigot, embrio ini memiliki tali pusar sendiri-sendiri. Kembar ini disebut kembar monozigot. Perhatikan Gambar 1.20!
Kembar
monozigot atau dikenal dengan kembar identik biasanya berjenis kelamin sama,
memiliki wajah yang sulit dibedakan dan mengandung materi genetik sama.
Tahukah kamu, pada beberapa kasus terjadi bayi kembar siam, yaitu dua bayi
kembar dilahirkan dalam keadaan bagian tubuh tertentu yang menyatu. Bayi kembar
siam termasuk dalam jenis kembar monozigot. Kembar siam bermula ketika sel
telur yang telah dibuahi oleh sperma mengalami pembelahan, tetapi pembelahan
tersebut tidak sempurna. Ter jadinya pelekatan pada bayi kembar siam karena
adanya sel bakal organ yang tidak membelah sempurna. Pembelahan yang tidak
sempurna tersebut dapat terjadi pada organ bagian ektoderm (kulit, hidung,
telinga), mesoderm (otot, tulang, saraf), atau endoderm (jantung, paru-paru,
hati, otak). Kebanyakan kembar dempet terjadi pada bagian dada, perut, kepala,
dan panggul.
C.
Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia dan
Upaya Pencegahannya
1.
Penyakit
pada Sistem Reproduksi Manusia
Sistem reproduksi sangat rawan terhadap
kelainan dan penyakit. Berikut ini akan dibahas beberapa kelainan dan penyakit
yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.
a.
HIV/AIDS
Penyakit AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh penderita. Saat ini penyakit yang disebabkan oleh HIV ini lebih dikenal dengan istilah AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). Perhatikan Gambar 1.21! Saat ini belum ditemukan vaksin pencegahnya dan belum ada obat yang betul-betul dapat diandalkan untuk mengatasi HIV/AIDS.
HIV dapat ditularkan dari orang tua (yang terinfeksi) kepada anaknya
melalui transfusi darah yang terinfeksi, ditularkan akibat gaya hidup yang
tidak baik seperti pergaulan bebas dan menggunakan jarum suntik untuk obat
terlarang seperti narkoba. Oleh karena itu, ayo kita hindari pergaulan bebas
dan hindari mengonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba). Say no to drug!
Seseorang yang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuhnya akan semakin menurun. Dalam kurun waktu 5-7 tahun penderita nampaknya seperti orang sehat, belum memperlihatkan gejala. Fase selanjutnya AIDS baru dapat terdiagnosis setelah kekebalan tubuh sangat berkurang dan timbul penyakit tertentu seperti TBC, pneumonia, herpes, saraf terganggu, dan lain-lain. Namun, tidak semua orang yang mengidap penyakit tersebut di atas pasti menderita AIDS. Fase ini berlangsung 3-6 bulan. Untuk memastikan apakah seseorang positif AIDS atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan banyaknya sel T (salah satu sel darah putih yang berperan dalam imunitas) di laboratorium.
b.
Gonore
(GO)
Penyakit gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala penyakit ini adalah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing pada laki-laki, serta keputihan berwarna kuning hijau pada perempuan. Penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan pada bayi yang baru lahir. Perhatikan Gambar 1.22!
c.
Sifillis
(Raja Singa)
Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejala awal penyakit ini adalah luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada daerah sekitar kelamin. Perhatikan Gambar 1.23! Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang organ-organ tubuh lainnya, kemudian menimbulkan kerusakan pada organ tersebut.
d.
Herves
Simplex genitalis
Penyakit herpes simplex genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus, dan vagina. Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Kemudian pada daerah tersebut timbul beberapa lepuh kecil-kecil, dan selanjutnya lepuh menjadi pecah dan menimbulkan luka. Perhatikan Gambar 1.24! Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering kambuh setelah beberapa bulan atau tahun.
e.
Keputihan
Keputihan yaitu penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina. Cairan tersebut bersifat encer atau kental, berbau tidak sedap, dan dapat menyebabkan rasa gatal pada vagina. Penyakit ini dapat diakibatkan oleh infeksi jamur Candida albicans (Gambar 1.25), bakteri, virus dan parasit. Penyakit ini dapat terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya kurang dijaga dengan baik.
f.
Epididimitis
Penyakit ini terjadi pada laki-laki.
Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh
infeksi atau terkena penyakit menular seksual. Penyakit ini ditandai dengan
rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis. Salah satu penyebab
terjadinya penyakit ini adalah pergaulan bebas.
D. Upaya Pencegahan Penyakit pada Sistem
Reproduksi Manusia
Sistem reproduksi pada manusia harus dijaga
sebaik-baiknya. Selain untuk kesehatan, hal ini dilakukan sebagai salah satu
cara kita mengagungkan ciptaan Tuhan. Penyakit pada sistem reproduksi dapat
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah kurang menjaga
kebersihan organ reproduksi. Apabila kebersihan organ reproduksi kurang dijaga,
akan dapat terjangkit oleh penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri, atau
pun parasit lain. Nah, berikut ini ada beberapa upaya untuk mencegah
terjangkitnya penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, atau pun
parasit lain.
a.
Menggunakan
celana dalam yang berbahan katun dan bertekstur lembut. Hindari bahan yang
bersifat panas, kurang menyerap keringat dan berbahan ketat (misalnya jeans).
b.
Biasakan
membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil maupun
buang air besar. Selanjutnya, keringkan sisa air yang masih menempel di kulit
dengan menggunakan tisu atau handuk hingga benar-benar kering. Ini akan dapat
mengurangi risiko terjadinya infeksi oleh jamur pada bagian organ reproduksi.
c.
Mengganti
celana dalam 2 – 3 kali sehari.
d.
Memotong
rambut yang ada di daerah organ reproduksi apabila sudah panjang, karena
apabila terlalu panjang akan menjadi sarang kuman.
e.
Bagi kamu
yang perempuan, apabila sedang mengalami menstruasi, gantilah pembalut sesering
mungkin. Pada saat aliran darah banyak, kamu dapat menggantinya minimal 2–3 jam
sekali. Darah yang tertampung pada pembalut dapat menjadi media tumbuhnya kuman
penyebab infeksi.
f.
Bagi kamu
yang perempuan, hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan dan pantyliner secara terus-menerus.
Penggunaan sabun pembersih daerah kewanitaan akan mengubah pH vagina dan akan
membunuh bakteri baik (flora normal) dalam vagina, yang selanjutnya akan memicu
tumbuhnya jamur. Penggunaan pantyliner
secara terus-menerus, dapat menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembap,
sehingga memudahkan terjadinya infeksi bakteri dan jamur, menyebabkan munculnya
jerawat di daerah kewanitaan, dan menyebabkan iritasi pada kulit.
g.
Rajin
berolahraga dan banyak mengonsumsi buah dan sayur. Selain bermanfaat bagi
kesehatan, juga dapat mencegah terjadinya infeksi organ reproduksi oleh jamur.
Faktor
yang dapat menyebabkan penyakit pada sistem reproduksi adalah akibat pergaulan
bebas dan penggunaan narkoba. Namun, penyakit pada sistem reproduksi juga dapat
disebabkan oleh transfuse darah yang sudah terinfeksi penyakit atau diturunkan
dari orang tua yang sudah terinfeksi melalui proses kehamilan. Agar kamu dapat
mencegah terjadinya penyakit pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh faktor
tersebut, kamu harus dapat menjaga pergaulan dan memilih gaya hidup yang sehat.
Selain itu, gunakan internet secara arif dan bijaksana, dengan tidak mengakses
situs-situs yang menyediakan gambar atau film porno, yang secara pelan tapi
pasti akan mendorong kamu pada pergaulan bebas yang sangat rentan dengan
penularan penyakit seksual. Hal lain yang dapat kamu lakukan adalah menjauhkan
diri dari penggunaan narkoba, karena ini merupakan cara lainnya yang dapat
menjadikan kamu penderita penyakit seksual. Gunakan waktu luangmu untuk
menyalurkan hobi atau kegiatan yang positif, sehingga kamu dapat berprestasi
dan terhindar dari pergaulan yang tidak sehat.
Kamu juga
dapat melakukan eksplorasi berbagai jenis penyakit pada sistem reproduksi serta
penyebab dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan sejak dini. Kegiatan ini
dapat kamu lakukan dengan bimbingan guru IPA di sekolah. Kunjungi
seminar-seminar kesehatan yang membahas masalah kesehatan reproduksi remaja
untuk mendapat informasi yang tepat dan sesuai. Tidak menutup kemungkinan kamu
juga dapat mengadakan acara diskusi kesehatan reproduksi dengan mengundang para
dokter atau narasumber yang memahami tentang HIV/AIDS. Kamu juga dapat bertanya
kepada dokter, orang tua, dan anggota keluarga yang lain. Banyaklah bertanya
mengenai cara menjaga organ reproduksi dari serangan penyakit. Hal ini dapat
menghindari kamu dari sumber informasi yang salah, misalnya informasi dari
dunia maya yang belum tentu semuanya layak untuk anak seusia kamu.
Belajar mengenai sistem reproduksi pada makhluk hidup sama halnya seperti melihat sebagian dari perjalanan siklus hidup kita. Tidak semua proses reproduksi dapat kita amati secara langsung. Selama ini kita hanya mengetahui bahwa setiap organisme secara alami menghasilkan keturunan baru untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Namun, kita tidak tahu persis tahapan proses untuk menghasilkan keturunan tersebut. Proses reproduksi manusia untuk menghasilkan keturunan, bukanlah proses yang sederhana. Begitu banyak faktor yang terlibat dalam proses ini, misalnya proses pembentukan sperma dan ovum, kondisi tempat pertemuan antara sperma dan ovum, dan kondisi tempat serta pertumbuhan embrio di dalam rahim ibu sebelum bayi dilahirkan.
Sebagai makhluk hidup yang diberi kesempatan untuk berada di dunia ini, Tuhan juga memberi kita tanggung jawab untuk mempertahankan keberadaan kita di dunia. Oleh karena itu, sudah seharusnya manusia berusaha menghasilkan keturunan yang sehat dan cerdas sesuai norma-norma yang berlaku. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga organ reproduksi tetap sehat. Hal lain yang dapat dilakukan adalah menjaga pergaulan dengan baik sesuai aturan agama dan moral. Juga menjaga diri agar terhindar dari penyakit pada sistem reproduksi, yang saat ini dapat mengancam siapa saja.
Sumber : Buku IPA TERPADU Kelas 9 Semester 1 Kemdukbud
0 Comments:
Posting Komentar